Jika anda bertanya tentang bagaimana ciri-ciri wirausaha yang
berhasil, jawabannya adalah tumbuhkan selalu kebiasaan bertindak. Hanya
satu itu saja.
Nah, kebiasaan selalu bertindak itu tidaklah
gampang. Maka dari itu, saya tuliskan 8 kunci sukses untuk menumbuhkan
kebiasaan bertindak dari David J. Schwartz, pengarang buku best seller
Berpikir dan Berjiwa Besar.
Tujuannya jelas, supaya memudahkan
anda dalam menumbuhkan kebiasaan selalu bertindak. Ok langsung saja,
berikut ini 8 pokok-pokok kunci bertindak yang merupakan ciri-ciri
wirausaha yang berhasil.
Jadilah aktivionis.
Jadilah orang yang berbuat. Jadilah pelaksana, bukan sebaliknya.
Jangan menunggu hingga keadaannya sempurna seperti orang yang gagal.
Semua
itu tidak akan pernah terjadi. Harapkan penghalang dan kesulitan yang
akan menghadang dan pecahkan semuanya ketika muncul. Ingat, gagasan saja
tidak akan memberikan keberhasilan. Gagasan atau ide bisnis akan
mempunyai nilai hanya jika anda melaksanakannya. Gunakan tindakan untuk
menghilangkan ketakutan dan mendapatkan kepercayaan diri. Kerjakan apa
yang anda takutkan dan ketakutan pun menghilang. Coba dan lihat
hasilnya.
Mulai mesin mental anda secara mekanis.
Jangan menunggu hingga jiwa anda menggerakan anda. Ambil tindakan, galilah, dan anda menggerakkan jiwa anda.
Berpikirlah dalam pengertian sekarang.
Hindari
kebiasaan menunda. Besok, minggu depan, nanti, dan kata-kata serupa
kerap merupakan sinonim dari kata kegagalan tidak pernah. Jadilah jenis
orang yang Saya memulai sekarang juga.
Segeralah bertindak
Jangan membuang-buang waktu menyiapkan diri untuk bertindak. Mulailah bertindak.
Ambil inisiatif dan jadilah pelopor
Ambillah inisiatif dan laksanakan. Jadilah sukarelawan. Perlihatkan bahwa anda mempunyai kemampuan dan ambisi untuk berbuat.
Itulah
8 tips sukses menumbuhkan kebiasaan bertindak, ciri-ciri wirausaha yang
berhasil. Dan saya harap setelah anda membaca ciri-ciri wirausaha yang
berhasil di atas, segeralah bertindak.
Lakukan apa yang harus anda
lakukan dalam memulai membangun bisnis sekarang juga. Jangan kebanyakan
analisa. (bn/dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar