Pada kenyataannya,
banyak sekali cara yang bisa ditempuh untuk menciptakan atmosfer
inovatif di dalam lingkungan kerja Anda. Jika nda tengah menghadapi
masalah minimnya inovasi dalam bisnis Anda sekarang, tak ada salahnya
mencoba menerapkan 10 saran berikut ini dalam keseharian menjalankan
bisnis. Semua saran ini dibuat sebagai panduan bagi siapa saja untuk mengembangkan filosofi inovatif di lingkungannya.
Saat
semua saran tersebut diikuti dan dilaksanakan dengan baik, Anda akan
menyaksikan sebuah lingkungan kerja yang kondusif bagi munculnya
berbagai pemikiran entrepreneurial potensial. Hasilnya? Sebuah filosofi
yang mendukung perilaku inovatif semua awak perusahaan Anda.
Saran 1: Mendorong tindakan
Ide
hanyalah tetap ide jika belum pernah diwujudkan dengan tindakan.
Berikanlah dorongan bagi para karyawan dan mitra kerja untuk selalu
datang bukan hanya dengan ide cemerlang tetapi memberikan sesuatu yang
nyata, yang sudah dikerjakan meski itu sedikit dan belum menghasilkan
secara signifikan.
Saran 2: Adakan rapat informal jika memungkinkan
Rapat
formal membuat waktu kita terbuang percuma. Dengan mengadakan rapat
informal yang singkat dan langsung membahas mengenai isu penting, Anda
dan karyawan tak perlu membuang waktu untuk hal lain yang kurang
esensial. Jika memungkinkan, lakukan rapat dengan berdiri dan batasi
waktunya. Dengan begitu, Anda semua akan terpacu untuk berdiskusi secara
efektif.
Saran 3: Tolerir kegagalan dan gunakan kegagalan sebagai pengalaman pembelajaran
Tak
akan ada yang mau mengalami kegagalan, tetapi hanya dengan kegagalanlah
kita belajar dengan cara yang terbaik. Mengalami langsung kegagalan
membuat kita belajar banyak dari hanya sekadar membaca buku tentang
kisah sukses dan gagal entrepreneur lain yang super sukses. Untuk itu,
bersikap bijaklah saat orang di sekeliling kita gagal. Jangan kucilkan
orang yang gagal. Namun, tentu saja berikan batas yang jelas toleransi
kegagalan sehingga meskipun gagal orang juga tidak lupa untuk belajar.
Saran 4: Gigih dalam menerapkan ide ke pasar
Penerapan
ide dalam pasar bukan sesuatu hal yang mudah. Diperlukan kerja keras
untuk itu. Untuk itu, jangan lekas menyerah saat gagal menerapkan ide ke
pasar.
Saran 5: Berikan apresiasi atas inovasi
Jika
sudah ada inovasi yang dihasilkan sekecil apapun itu, berikan
penghargaan. Terlebih jika inovasi itu bisa diterapkan secara nyata dan
bermanfaat bagi perusahaan secara signifikan.
Saran 6: Rencanakan tata letak fisik perusahaan untuk mendorong terbangunnya komunikasi informal
Komunikasi
yang formal akan mengarah ke suasana yang kaku. Dengan mencairkan
suasana kerja, komunikasi antarstaf bisa lebih terjalin kuat. Untuk
memudahkan terciptanya kondisi ini, Anda sebagai pemilik bisnis atau
entrepreneur perlu sekali memikirkan bagaiaman mengatur kantor atau
tempat kerja staf sehingga mereka bisa berinteraksi dengan lebih
leluasa.
Saran 7: Lakukan bootlegging (mewujudkan sebuah ide cerdas dengan mengerjakannya secara sembunyi-sembunyi saat jam kerja dan waktu pribadi)
Terapkanlah
bootlegging dalam perusahaan Anda agar akan selalu ada inovasi dalam
perusahaan. Setelah menyelesaikan sebuah ide dan membuatnya berjalan
pada konteks nyata, cobalah untuk menunjukkan hasil kerja pada rekan
atau karyawan. Mungkin mereka bisa memberikan ide perbaikan atau
terkejut dan memuji hasil kerja keras ini.
Saran 8: Kelompokkan staf dalam grup-grup kecil untuk proyek-proyek berorientasi masa depan
Jangan
terpaku dengan kegiatan dan rutinitas sehari-hari. Perusahaan dengan
visi jauh ke depan perlu juga merancang masa depannya. Untuk itu,
bagilah staf dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan proyek yang
mungkin tidak akan menghasilkan apapun dalam waktu dekat ini tetapi
akan sangat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan di masa datang. Inilah
investasi tak kasat mata yang sering dilupakan.
Saran 9: Dorong staf untuk mengakali prosedur dan birokrasi yang berbelit dan rumit
Indonesia
terkenal dengan prosedur dan birokrasi yang rumit. Mungkin ini
kelemahan kita tetapi dalam lingkungan yang penuh kendala,
pemikiran-pemikiran inovatif yang muncul karena kejengkelan atas
berbelitnya aturan bisa menjadi ide inovatif yang amat menjual. Tentu
saja ide inovatif itu harus berada dalam koridor hukum dan etika yang
berlaku.
Saran 10: Berikan apresiasi dan promosikan personel yang bekerja dengan inovatif
Yang
terakhir dan tak kalah penting ialah pemberian penghargaan dalam
berbagai bentuk bagi mereka yang mampu menelurkan ide inovatif dan
mengapilkasikannya dalam kehidupan nyata sheingga bermanfaat bagi orang
di sekitarnya. (Disarikan dari "Rules for An Innovative Environment"
oleh Donald F. Kuratko/ *AP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar