Kebangkrutan ialah
momok yang menakutkan bagi semua entrepreneur. Tentu saja, siapa yang
mau menderita kebangkrutan? Namun jika Anda seorang entrepreneur yang
tangguh dan ulet dalam bekerja, Anda pasti bisa melewati tahapan pahit
dalam proses mewujudkan visi dan misi Anda.
Situasi
pailit yang Anda alami sekarang mungkin akan terasa lebih mudah untuk
diatasi jika kondisi sekitar lingkungan Anda tetap positif. Tetapi harus
diakui tak semua faktor di sekeliling kita kondusif untuk mengatasi
kebangkrutan yang mendera. Dari dalam diri, seorang entrepreneur bisa
saja merasa putus asa dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang sudah
sangat menurun. Dari faktor eksternal, kita bisa temui tantangan itu
dari pihak keluarga. Tak semua anggota keluarga pasti 100% mendukung.
Apalagi jika Anda sebelumnya meninggalkan pekerjaan yang sudah mapan
untuk beralih ke dunia entrepreneurship. Kebangkrutan menjadi sebuah
titik lemah di mana anggota keluarga Anda bisa menggoyahkan semangat
untuk terus melaju.Kerumitan ditambah dengan pengeluaran kebutuhan
sehari-hari keluarga jika Anda adalah penyokong kehidupan rumah tangga.
Dan
lingkungan masyarakat di Indonesia juga cenderung akan memandang Anda
sebagai seseorang yang gagal saat alami kebangkrutan. Masyarakat di
tanah air masih belum sepenuhnya menghargai proses berat yang harus
dialami oleh seorang entrepreneur karena mereka lebih menilai
keberhasilan seorang entrepreneur dari aspek hasilnya saja. Prosesnya
padahal juga tak kalah penting.
Bila Anda sudah
hampir putus asa saat alami kebangkrutan, cobalah urai simpul-simpul
mati dalam kondisi bangkrut tersebut dengan beberapa saran di bawah ini.
Berkomunikasi dengan entrepreneur yang pernah alami hal serupa
Saat
alami kebangkrutan, tetaplah berkomunikasi dengan banyak orang.
Mengurung diri terlalu lama akan memberikan efek putus asa yang lebih
besar. Tentu Anda harus tetap mendekatkan diri pada Tuhan agar lekas
bangkit tetapi jangan lupa untuk juga mengokohkan jejaring bisnis. Di
saat genting seperti inilah, jejaring bisnis menjadi jaring pengaman
yang bisa mengangkat Anda dari kebangkrutan.
Jika
Anda memiliki mentor atau setidaknya rekan yang sudah lebih banyak
memiliki pengalaman dalam dunia entrepreneurship, cobalah untuk meminta
sebagian waktunya untuk bisa mengobrol dekat dari hati ke hati. Jika
Anda dikenal sebagai pengusaha yang suka bekerja keras dengan reputasi
yang baik tanpa cela, kebangkitan dari kebangkrutan adalah hanya soal
waktu. Dan bila Anda pernah membantu beberapa orang rekan sesama
entrepreneur sebelumnya, Anda bisa meminta bantuan mereka untuk bangkit
dengan cara yang sama-sama saling menguntungkan. Inilah manfaat memiliki
jejaring bisnis, Anda tak akan pernah sendirian menghadapi krisis.
Pupuk keyakinan diri bahwa badai pasti berlalu
Dalam
kehidupan ada perputaran antara masalah dan kebahagiaan. Jangan serta
merta putus asa menghadapi keadaan yang sedemikian rumit . Semua masalah
, termasuk kebangkrutan yang sedang Anda alami, pasti memiliki ujung
dan akhir.
Teruslah bersikap pantang menyerah,
pelihara kemampuan untuk berpikir jernih. Tidak mudah memang tetapi
inilah yang harus Anda lewati sebagai seorang entrepreneur.
Minta bantuan pihak ketiga yang profesional
Untuk
menyelesaikan masalah kebangkrutan dengan tuntas, Anda bisa menyewa
jasa tenaga profesional. Jenis jasa ini tentu disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan Anda. Misalnya, jika Anda ingin menegosiasikan
utang piutang, Anda bisa sewa jasa penasihat hukum atau konsultan bisnis
yang berpengalaman dan tepercaya.
Tahan diri untuk
bertindak instan dan sembrono. Keinginan untuk mencapai solusi secara
instan akan menjadi bumerang suatu saat bagi Anda.
Pertahankan perusahaan
Saat
sebuah perusahaan dirundung masalah kebangkrutan, ada baiknya
entrepreneur mempertimbangkan untuk mempertahankannya sebatas
kemampuannya. Masa kelam ini menjadi saat yang sesuai untuk menguji
kesetiaaan para karyawan. Di samping itu, dengan mempertahankan
perusahaan, masih terbuka peluang untuk menyelesaikan masalah keuangan
(misalnya utang piutang) yang menjadi sumber masalah utama kebangkrutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar