do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 28 Oktober 2013

3 Cara Menggunakan Persuasi dalam Negosiasi Bisnis

Dalam perusahaan di masa modern ini, kekuatan persuasi atau bujukan halus lebih efisien daripada kekuatan formal. Untuk menyelesaikan masalah, Anda sebagai seorang entrepreneur harus mampu mengubah pendirian pihak lain dan mengubah lawan menjadi kawan.
Berikut merupakan 3 cara untuk melakukan strategi persuasi dalam perundingan bisnis dengan pihak lain:
  • Berikan apa yang Anda hendak terima: Anda dapat membuat pihak lain melakukan apa yang Anda hendaki dengan bersedia melakukan hal yang Anda minta dari mereka. Asas timbal balik atau resiprositas ini dapat Anda terapkan dengan memberikan apa yang Anda hendaki dari mereka di masa datang. Misalnya, berikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dari salah satu staf Anda mengenai suatu aspek bisnis yang mereka masih menghadapi kendala di dalamnya. Dan di masa datang ia dapat memberikan bantuan serupa pada Anda jika Anda minta.
  • Berikan komitmen secara publik: Orang akan lebih berpeluang untuk melakukan tindak lanjut terhadap komitmen jika komitmen tersebut dinyatakan secara terbuka di hadapan banyak orang. Cobalah untuk meminta pihak lain secaar sukarela atau sepakati hal-hal dalam rapat daripada secara tertutup dalam komunikasi email yang tidak bisa diketahui oleh banyak orang.
  • Gunakan informasi eksklusif: Pengaruhi sang 'pemain utama' dengan menarik perhatiannya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagi informasi eksklusif , misalnya dengan menggunakan kalimat: "Saya baru saja mendapatkan informasi ini tadi. Ini tidak akan disebarluaskan hingga minggu depan." (HBR/*Akhlis)

Tidak ada komentar: