Dal La Magna, penulis buku Raising Eyebrows: A Failed Entrepreneur 
Finally Gets It Right mengemukakan bahwa terdapat sejumlah prinsip 
fundamental bagi manajemen bisnis mikro, yaitu dengan memulai dalam 
jumlah kecil. Dengan begini, seorang entrepreneurbelajar banyak dari 
kesalahannya. La Magna memberikan 7 prinsip yang berguna untuk mengelola
 bisnis mikro.
 
 
 Buatlah bisnis agar sesuai passion
 Apakah Anda menyukai satu bidang tertentu? Kini pikirkan tentang 
bagaimana bisnis bisa mempengaruhi gaya hidup yang Anda jalani. Pikirkan
 bagaimana Anda hendak menghabiskan waktu sehari-hari, di mana Anda 
hendak tinggal, apakah Anda hendak bekerja untuk orang atau untuk diri 
sendiri, di waktu pagi atau malam dna sebagainya.Singkirkan aspek 
lainnya dalam bisnis Anda yang tidak mendorong munculnya gaya hidup yang
 Anda gemari dan menentang apa yang Anda targetkan.
 
 Bersikap hemat
 Jangan habiskan uang yang belum Anda hasilkan. Jangan berinvestasi 
untuk hal-hal yang Anda tak butuhkan. Jika ini berarti berjualan kue di 
pasar terdekat dan mengirimkan jajanan pasar ke toko setempat. Dua lusin
 dalam waktu bersamaan, maka lakukanlah. Ambil uang yang Anda hasilkan 
dan alokasikan untuk bisnis.
 
 
 
 Catat setiap pengeluaran
 Dari setiap rupiah yang Anda berikan kepada mereka yang membutuhkan di 
jalanan untuk menemui seorang klien prospektif hingga pakaian yang Anda 
beli supaya terlihat profesional, tulislah setiap rupiah yang Anda 
keluarkan. Kuncinya untuk mendirikan bisnis mikro ialah dengan menjaga 
pengeluaran tetap terkendali dan bisa dipertanggungjawabkan.
 
 
 Catat rugi dan laba
 Untuk dua tahun pertama dlam menjalankan bisnis mikro, susunlah sebuah 
catatan rugi laba. Ini akan banya membantu Anda untuk mengetahui ke arah
 mana perusahaan baru Anda mengarah, di bagian mana kelebihannya dan 
mengapa bisnis itu berfluktuasi.
 
 
 Temukan barang gratis
 Banyak tersedia barang yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan 
bisnis mikro tanpa harus membayar atau akan berakhir. Bersikaplah 
kreatif, gunakanfreecycle.com dan 
tanyakan pada teman Anda jika mereka memiliki printer atau komputer 
model lama atau kunjungi toko barang bekas layak pakai untuk mendapatkan
 perabotan kantor atau pernak pernik kantor yang bermutu dengan harga 
lumayan miring.
 
 Tulislah perjanjian 
 
Dengan bisnis mikro, klien Anda kadang berpikir bahwa mereka tak perlu 
untuk menandatangani perjanjian apapun. Salah! Biasakanlah untuk 
berpikir bahwa Anda adalah seorang pendiri perusahaan dan selalu 
mendapatkan kesepakatan bisnis dalam bentuk tertulis. Dan tentu jangan 
sampai ceroboh dalam menyimpan dokumen perjanjian milik Anda.
 
 Tetap sederhanakan
 Saat Dal pertama kali memulai Tweezerman, ia tak melakukan apapun 
tetapi berfokus pada usahanya Tweezer dan menjualnya secara eceran, 
hingga benar-benar laris. Jika Anda bisa melakukan satu hal dengan amat 
baik, jangan biarkan berkarat kelebihan itu hingga Anda sudah jumlah 
banyak dalam jangka panjang.
 
 Bagi mereka yang suka belajar 
entrepreneur secara otodidak yang suka melakukan pekerjaan sendirian 
daripada harus menghabiskan uang untuk jasa konsultan, maka bisa 
dipastikan Anda akan menyukai pendekatan bisnis mikro ini. Kelemahannya 
ialah bahwa bisnis Anda akan berkembang lebih lambat tetapi lebih 
organik.
 
 Jika Anda lebih menyukai untuk mengandalkan orang lain
 untuk sebagian besar pekerjaan, atau ignin mencapai tujuan dengan lebih
 cepat, pendekatan investor mungkin jawabannya. Namun ongkosnya tentu 
lebih tinggi dalam aspek waktu, tenaga, biaya dan kendali. Kini 
keputusan ada di tangan Anda tetapi ingatlah bahwa pilihan yang salah 
tidak akan membuat Anda meraih tujuan. (gambar: koperasibumindo.com/*AP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar