do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 28 Oktober 2013

Apa yang Membuat Orang Berani Ambil Risiko?

Pernahkah Anda bertanya mengapa sebagian orang berani mengambil risiko yang begitu tinggi dalam kehidupan mereka, seperti entrepreneur yang rela meninggalkan pekerjaan lama mereka, atau seorang pendaki gunung yang memilih rute yang lebih curam, pelancong yang mengunjungi negeri asing yang kurang aman dan sebagainya? Jawabannya mungkin terletak pada banyaknya kejutan akhir dalam tahap kehidupan mereka sebelumnya.
Menurut sebuah studi baru dari psikologHeath Demaree dari Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, orang yang sudah pernah mengalami hasil yang tak terduga dalam berbagai situasi, entah itu baik atau buruk, berpeluang lebih rendah mau mengambil risiko di masa depan. Dengan kata lain, bukan masalah apakah Anda kalah atau menang, tetapi yang penting ialah hasil yang diharapkan. Orang tampaknya mengurangi tingkat pengambilan risiko mereka setelah mengalami berbagai hasil yang tak terduga, bahkan jika hasil itu positif dan sangat di luar ekspektasi/ target.
"Peristiwa yang mengejutkan diketahui menyebabkan hewan menjadi terdiam, terfokus pada rangsangan yang mengejutkan itu dan memperbarui pola pikir mereka mengenai bagaimana dunia ini bekerja," Demaree berkata. "Studi terbaru kami menyiratkan bahwa kejadia di luar dugaan juga membuat orang untuk waktu sementara mengurangi keinginannya mengambil risiko". (*AP)

Tidak ada komentar: