Kita
sering diajarkan untuk menghindari masalah keuangan dalam proses audit
finansial dengan menyimpan semua detil transaksi seperti tanda terima,
kuitansi, cek dan sejenisnya dalam satu almari khusus. Namun, seringkali
kebijakan seperti ini menyulitkan kita sendiri karena makin lama makin
menumpuk dokumen tersebut dalam gudang penyimpanan.
Patut
diketahui bahwa ada sebagian dokumen keuangan yang perlu disimpan
sepanjang waktu. Sementara sisanya sebagian besar dapat disimpan selama
kurun waktu 3 tahun atau kurang. Berikut adalah panduan singkat mengenai
lama penyimpanan dokumen keuangan agar Anda tidak terjebak kesulitan di
kemudian hari tanpa harus menyesaki ruang penyimpanan dengan
kertas-kertas yang tak berguna.
Dapat dihancurkan
Kecuali
bukti itu mencantumkan pengeluaran yang dapat dikurangi, banyak dokumen
dan tanda terima yang dapat dihancurkan setiap bulan atau tahun.
Dokumen jenis ini misalnya tanda terima uang di ATM, slip deposito
setelah diselesaikan dengan pihak bank, laporan bank bulanan dan tahunan
setelah laporan akhir tahun diterima.
Untuk disimpan selama 3 tahun
Dokumen
yang berhubungan dengan pengembalian pajak perlu disimpan lebih lama,
setidaknya 3 tahun. Misalnya, bukti pembelian dan pengeluaran yang dapat
dikurangkan seperti tanda terima, tagihan, cek, yang dibatalkan, daftar
pencatatan jarak mobil kantor, sumbangan ke badan amal dan sebagainya.
Untuk disimpan dalam jangka panjang
Dokumen
yang perlu disimpan baik-baik selama usaha masih berjalan ialah yang
masih relevan dengan operasional bisnis dan aset bisnis yang perlu
disimpan dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan.(*AP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar