do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

Cara Mengontrol Pengeluaran Keuangan Anda

Follow the money begitu bunyi sebuah ungkapan, bila Anda kehabisan akal memecahkan suatu masalah. Dalam konteks mengelola keuangan keluarga maupun perusahaan, ungkapan tersebut tentu semakin signifikan. Tanpa memahami ke mana uang Anda pergi, maka Anda bakal kesulitan membuat sebuah perencanaan keuangan.
Namun, tidak semua orang paham cara memantau ke mana saja uang mereka pergi. Mungkin paham, tetapi tidak komplet. Atau paham, tetapi justru tidak melaksanakan. Tentu saja hal tersebut bakal percuma.
Simak saja tip berikut ini, agar uang Anda selalu terpantau.
Ambil seperlunya. Kerap kali, begitu gaji masuk rekening bank, banyak orang merasa aji mumpung, dan segera berfoya-foya. Berfoya-foya, sih, boleh saja karena uang juga harus dinikmati. Yang jadi masalah, bila Anda mengambil uang dari rekening bank jauh melebihi yang Anda sebetulnya butuhkan. Karena dengan demikian, Anda jadi terpancing berfoya-foya melebihi bujet yang seharusnya. Jadi, lakukanlah foya-foya yang terukur, supaya uang yang Anda ambil sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa menyimpan bon atau nota.
Gunakan auto debit. Penggunaan fasilitas perbankan auto debit memang terbilang satu cara yang paling praktis. Dengan demikian, Anda tidak akan kena denda keterlambatan pembayaran yang terkadang jumlahnya cukup menyesakkan dada. Tetapi harap tetap diingat bahwa Andalah sang tuan. Artinya, Anda tetap harus memonitor akurasi dan efektivitas auto debit yang Anda miliki, dan untuk apa saja.
Simpan di bawah kasur. Tak ada salahnya juga menggunakan sistem pembayaran konvensional dengan amplop-amplop pengeluaran, untuk hal-hal yang tidak dapat Anda bayar dengan auto debit. Simpan amplop-amplop berisi uang tunai sesuai kebutuhan yang akan dibayarkan di bawah kasur atau lemari. Upayakan jumlahnya pas dengan kebutuhan, lalu selalu simpan bukti pembayaran.
Jangan tunda-tunda. Tarsokentar (nanti) dan besok. Itu menjadi kebiasaan banyak orang, bila berkaitan dengan membayar sesuatu, terutama karena menggunakan sistem pembayaran dengan amplop pengeluaran. Padahal, apa, sih, bedanya membayar hari ini dan besok kalau sudah ada dananya? Jangan-jangan malah uang sedikit demi sedikit terpakai untuk ini maupun itu, dan ketika tiba saatnya membayar, dana tidak cukup. Jadi, jangan tunda-tunda, segera bayar saja.
Masukkan ke rekening. Pembayaran sudah dilakukan semua, tetapi, eits, masih ada dana tunai tersisa. Sebetulnya mudah saja. Prinsipnya begini: Semakin lama uang tunai tersebut berada di tangan Anda, semakin kuat pula alasan menggunakan uang tersebut untuk hal yang sebetulnya tidak ada dalam rencana. Jadi, segera masukkan kembali uang berlebih tersebut ke rekening. Lebih baik lagi kalau rekening Anda model tabungan berjangka, atau masukkan ke portfolio investasi Anda. (bn)

Tidak ada komentar: