Follow the money begitu bunyi sebuah ungkapan, bila Anda kehabisan
akal memecahkan suatu masalah. Dalam konteks mengelola keuangan keluarga
maupun perusahaan, ungkapan tersebut tentu semakin signifikan. Tanpa
memahami ke mana uang Anda pergi, maka Anda bakal kesulitan membuat
sebuah perencanaan keuangan.
Namun, tidak semua orang paham cara
memantau ke mana saja uang mereka pergi. Mungkin paham, tetapi tidak
komplet. Atau paham, tetapi justru tidak melaksanakan. Tentu saja hal
tersebut bakal percuma.
Simak saja tip berikut ini, agar uang Anda selalu terpantau.
Ambil seperlunya.
Kerap kali, begitu gaji masuk rekening bank, banyak orang merasa aji
mumpung, dan segera berfoya-foya. Berfoya-foya, sih, boleh saja karena
uang juga harus dinikmati. Yang jadi masalah, bila Anda mengambil uang
dari rekening bank jauh melebihi yang Anda sebetulnya butuhkan. Karena
dengan demikian, Anda jadi terpancing berfoya-foya melebihi bujet yang
seharusnya. Jadi, lakukanlah foya-foya yang terukur, supaya uang yang
Anda ambil sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa menyimpan bon atau nota.
Gunakan auto debit.
Penggunaan fasilitas perbankan auto debit memang terbilang satu cara
yang paling praktis. Dengan demikian, Anda tidak akan kena denda
keterlambatan pembayaran yang terkadang jumlahnya cukup menyesakkan
dada. Tetapi harap tetap diingat bahwa Andalah sang tuan. Artinya, Anda
tetap harus memonitor akurasi dan efektivitas auto debit yang Anda
miliki, dan untuk apa saja.
Simpan di bawah kasur.
Tak ada salahnya juga menggunakan sistem pembayaran konvensional dengan
amplop-amplop pengeluaran, untuk hal-hal yang tidak dapat Anda bayar
dengan auto debit. Simpan amplop-amplop berisi uang tunai sesuai
kebutuhan yang akan dibayarkan di bawah kasur atau lemari. Upayakan
jumlahnya pas dengan kebutuhan, lalu selalu simpan bukti pembayaran.
Jangan tunda-tunda.
Tarsokentar (nanti) dan besok. Itu menjadi kebiasaan banyak orang, bila
berkaitan dengan membayar sesuatu, terutama karena menggunakan sistem
pembayaran dengan amplop pengeluaran. Padahal, apa, sih, bedanya
membayar hari ini dan besok kalau sudah ada dananya? Jangan-jangan malah
uang sedikit demi sedikit terpakai untuk ini maupun itu, dan ketika
tiba saatnya membayar, dana tidak cukup. Jadi, jangan tunda-tunda,
segera bayar saja.
Masukkan ke rekening.
Pembayaran sudah dilakukan semua, tetapi, eits, masih ada dana tunai
tersisa. Sebetulnya mudah saja. Prinsipnya begini: Semakin lama uang
tunai tersebut berada di tangan Anda, semakin kuat pula alasan
menggunakan uang tersebut untuk hal yang sebetulnya tidak ada dalam
rencana. Jadi, segera masukkan kembali uang berlebih tersebut ke
rekening. Lebih baik lagi kalau rekening Anda model tabungan berjangka,
atau masukkan ke portfolio investasi Anda. (bn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar