Saat ini, investasi merupakan kata yang sering kita dengar. Namun,
tahukan Anda arti investasi sebenarnya? Secara sederhana, investasi bisa
diartikan kegiatan menyimpan uang dengan tujuan memperoleh imbal hasil
dengan tujuan dan jangka waktu tertentu. Besarannya sangat tergantung
dengan kemampuan modal Anda.
Investasi juga bisa diartikan
pengorbanan seseorang dalam bentuk penundaan pengeluaran dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa datang.
Seperti dilansir Beritasatu,
dalam makna lain investasi adalah cara mengelola uang. Pengelolaan itu
bisa dibelikan pada aset riil, aset keuangan atau ditanam ke dalam suatu
usaha dengan tujuan mendapat keuntungan.
Apa alasan orang berinvestasi?
Ada
beberapa alasan mengapa orang berinvestasi. Hal yang utama adalah
adanya kebutuhan yang direncanakan di masa depan seperti mempersiapkan
pernikahan, membeli rumah, mobil, pendidikan anak dan kebutuhan lainnya
Investasi
juga dilakukan orang untuk persiapan pensiun, sehingga dana yang
terkumpul bisa dimanfaatkan saat dirinya kelak tidak bekerja.
Investasi
juga merupakan instrumen untuk melawan kenaikan harga di masa depan
akibat inflasi. Untuk itu, diperlukan investasi yang returnnya lebih
tinggi dari inflasi atau minimal sama.
Alasan lain orang
berinvestasi juga karena ketidakpasatian di masa depan. Sebagai contoh,
krisis ekonomi membuat orang kehilangan pekerjaan atau mengalami
penurunan pendapatan.
Bagaimana alasan investasi di masa kini?
Investasi
sudah menjadi trend di masa kini. Investasi juga tesedia di berbagai
Instrumen investasi di pasar. Hal ini membuat orang kelihatan lebih
mapan bila berinvestasi pada instrumen investasi modern.
Dari
semua hal diatas, bisa kita simpulkan investasi merupakan alat atau
kendaraan seseorang untuk mencapai cita-cita mereka, baik jangka pendek,
menegah atau panjang. Tujuan akhirnya adalah membeli rumah, pendidikan,
sedangkan investasi merupakan kendaraannya.
Apa saja risiko berinvestasi?
Ada
beberapa risiko dalam berinvestasi diantaranya adalah kerugian akibat
turunnya nilai investasi. Sebagai contoh, saat kita membeli saham di
harga Rp1.000, lalu harga saham itu turun menjadi Rp900. Nah selisihnya
itu merupakan kerugian kita.
Risiko yang lain yaitu likuiditas,
yakni kesulitan investor menjual kembali produk investasintya di pasar.
Hal ini tentu merepotkan ketika dana investasi tersebut dibutuhkan.
Risiko
lain dari inflasi adalah risiko inflasi. Hasil investasi yang diberikan
tidak sebesar kenaikan harga barang dan jasa. Hal ini menyebakan
kerugian karena tidak bisa membeli barang tersebut di masa depan.
Risiko
investasi yang paling penting adalah penipuan, pengelapan, hingga
investasi bodong. Ketika investasi sudah terkait kriminal, maka
risikonya adalah kehilangan semua dana investasi.
Menyadari investasi itu baik tetapi juga berisiko, ada baiknya kita memahami produk investasi. (as)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar