do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 28 Oktober 2013

Saat Harus Hadapi Entrepreneur yang Tutup Usaha

Apabila Anda seorang entrepreneur, kemungkinan Anda pernah bertemu dengan entrepreneur lainnya di pergaulan sehari-hari. Entrepreneur yang Anda temui tak selamanya mereka yang mengecap manisnya dunia wirausaha. Sebagian entrepreneur harus merasakan kepahitan saat ia menyadari bahwa kegagalan tak bisa terelakkan di depan mata.
Sebagai entrepreneur, Anda mengetahui dan dapat membayangkan serta berempati bagaimana jika keadaan yang sama menimpa Anda juga. Dan bagi banyak entrepreneur, berpegang teguh pada impian lebih mudah daripada memutuskan untuk 'menyerah'.
Selama pertemuan dengan entrepreneur yang menghadapi kegagalan berbisnis itu, mungkin Adna harus mendengarkan curahan hatinya mengenai bagaimana ia bersusah payah mencari bantuan, saat kehabisan modal untuk memutar roda kegiatan bisnis dan melakukan semua hal tetapi kemudian harus mengatakan berhenti dari upaya penyelamatan.
Berikut merupakan sejumlah kiat saat Anda mengobrol dengan entrepreneur yang menghadapi realita menyakitkan:
  • Jelaskan saat startup akan kehabisan modal dan menjelaskan bahwa akan lebih baik bagi semua pihak untuk menutupnya lebih awal dan menyimpan sebagian dana untuk memutar roda bisnis kembali, membayar tagihan pengacara jika perlu, atau mengembalikan pinjaman kepada investor.
  • Jelaskan mengapa kegagalan berbisnis bukan akhir segalanya meskipun mungkin terasa demikian, dan akan ada banyak sekali peluang tambahan.
  • Pastikan dan sampaikan berulang kali dengan para pegawai, pelanggan, investor, dan pihak lainnya karena reputasi entrepreneur dipertaruhkan.
  • Cobalah menemukan tempat yang sesuai agar produk bisa terus berkembang jika Anda sudah memiliki konsumen dan pemasukan dengan menghubungi pesaing atau perusahaan komplementer. (*AP)

Tidak ada komentar: