Berdasarkan setiap standar konvensional yang ada, J.K. Rowling saat itu
terperosok dalam jurang tergelap sepanjang hidupnya. Pernikahannya yang
seumur jagung telah berakhir. Ia telah dipecat dan dalam keadaan sangat
miskin di Inggris Raya meski masih memiliki rumah. "Berdasarkan standar
biasa," ia akui, "Diri sayalah kegagalan terbesar yang saya ketahui."
Dengan
melawan segala rintangan yang ada, sang orang tuatunggal yang
bersemangat ini mencurahkan semua energinya pada penciptaan sebuah karya
yang benar-benar penting baginya -- sebuah buku mengenai seorang anak
laki-laki penyihir. Namun, dunia penerbitan saat itu belum mengenali
kejeniusannya. Dua belas penerbit menolak naskahnya sebelum small London
house mengambil "Harry Potter and the Philosopher's Stone."
Seperti
Rowling, dalam menjalankan usaha, kita semua dihadapkan pada saat-saat
terburuk: peristiwa-peristiwa yang menentukan dan sama traumatisnya.
Beberapa dari kita memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan bahwa semua
itu mungkin jika kita temukan keberanian untuk maju perlahan-lahan.
Namun, hal lainnya tampak tidak dapat terhindar dari kekalahan.
Selama
beberapa tahun terakhir ini, saya telah mengamati banyak saat-saat
terburuk--situasi genting, begitu juga kehidupan individu, bergerak tak
terkendali--dan bagaimana orang-orang berbakat seperti Rowling menolak
untuk terjebak oleh situasi semacam itu. Karena kisah pribadi adalah
cara yang efektif dan hidup untuk menggambarkan poin-poin penting, saya
memilih untuk mengamati berbagai macam individu dari catatan sejarah dan
juga masa kini yang berhasil mengatasi halangan-halangan yang
kelihatannya tak teratasi.
Pahlawan-pahlawan saya sangat berbeda
seperti kapur dan keju. Penasihat Joel Klein mengambil sebuah
kesempatan monumental dengan mencoba memeriksa dan memperbaiki
sekolah-sekolah umum yang telah lama dipertarungkan. Pelatih Bill Snyder
turun ke bagian lain Manhattan--Kansas--untuk mengubah tim sepakbola
kampus yang paling sering menderita kekalahan. Joanne Boyle yang
bersemangat tidak hanya bertahan dari pandarahan otak yang mengancam
jiwanya tetapi juga mengangkat tim basket putri California-nya dari
sesuatu yang dilupakan menjadi pusat perhatian seluruh Amerika.
Sama
halnya dengan Shirley Ann Jackson, seorang perintis dan ilmuwan
terkenal dunia. Ia menghancurkan penghalang rasial dengan menjadi wanita
Afro-Amerika pertama yang menerima gelar doktor dari M.I.T. dan
memimpin sebuah universitas riset besar, Rensselaer Polytechnic
Institute. Pasien kanker dan mantan pimpinan Hewlett-Packard bernama
Pattie Dunn mengatasi tantangan dan berhasil mengembalikan
reputasinya--begitu pula kesehatannya. Jenderal Angkatan laut legendaris
Chesty Puller, dikelilingi oleh segerombol prajurit Cina merah dalam
jumlah yang begitu banyak, mampu menghindari kabut mematikan di
Reservoir Chosin saat perang di Korea sehingga pasukannya dapat
berperang kembali. Sacagawea adalah satu-satunya Indian, satu-satunya
remaja, satu-satunya ibu dalam ekspedisi Lewis dan Clark, satu dari
perjalanan paling menentukan yang pernah ditempuh. Sama-sama berjiwa
petualang, Gary Guller menjadi orang bertangan satu pertama yang mendaki
Gunung Everest, yang juga memimpin kelompok penyandang cacat berbagai
jenis terbesar ke base camp-nya di ketinggian 17.500 kaki. Purnawirawan
Pemimpin Angkatan Laut Scott Waddle berjuang untuk menghilangkan noda
kapal the USS Greenville, yang secara tidak sengaja menenggelamkan kapal
nelayan Jepang Ehime Maru, mengakibatkan sembilan korban jiwa. Steve
Case -mantan pimpinan Time Warner yang citranya tercoreng - merencanakan
kemunculan kembalinya yang menakjubkan melalui sebuah rangkaian yang
terdiri dari berbagai macam usaha Era Baru.
Apapun rute mereka
menuju sukses, para pria dan wanita sukses ini membuktikan bahwa berada
dalam situasi yang sangat buruk tidak selalu menjadi hukuman mati.
"Bright Triumphs from Dark Hours" memuji mereka yang mampu menghadapi
kemalangan--dan mengubah keadaan yang hampir kalah telak menjadi
kemenangan yang gemilang. Dan hadapilah, selama keadaan ekonomi
sekarang, usaha kecil dan para pemilik tunggal mengalami saat-saat yang
sangat sulit. Jadi apa yang dapat saya pelajari dari para pemberani yang
tak kenal lelah ini? Inilah enam pelajaran yang ditunjukkan oleh
orang-orang yang saya profilkan dalam buku saya.
1. Belajar dari Kemalangan"Sukses
adalah bergerak dari kegagalan menuju kegagalan tanpa penurunan
semangat," kata Winston Churchill, yang hidupnya dipenuhi dengan
kekecewaan. Singa Terakhir, sebagaimana William Manchester memanggilnya,
adalah pribadi dominan di abad lalu. Ia mengerti bahwa tantangan adalah
sesuatu yang tak terhindarkan saat kita mengejar sebuah kemenangan yang
gemilang. Apa yang membuatnya berbeda ialah ketabahannya yang luar
biasa. Bagi Churchill, semua hal itu mungkin. Kemenangan selalu di
tangan. Ingatlah perkataannya di Harrow: "Jangan pernah menyerah!"
katanya kepada siswa-siswanya. "Jangan pernah menyerah, jangan pernah!"
Seperti
Churchill, orang-orang yang telah saya profilkan menolak untuk
menyamakan tantangan dengan kekalahan. Mereka bahkan mengharapkan sebuah
periode waktu tanpa keberhasilan. Terimalah kenyataan bahwa waktu
terburuk tak terhindarkan dan kita dapat belajar sesuatu darinya.
Harapkan sebuah periode waktu tanpa keberhasilan -- dan teruslah
bergerak.
2. Ciptakan Sebuah Mimpi BaruSering
kali, penting untuk menyesuaikan kembali impian-impian Anda.
Figur-figur besar , misalnya, kadang membuat kesalahan-kesalahan, para
pesaing baru bermunculan, teknologi baru dan kebiasaan konsumen
mengacaukan kebiasaan yang telah ada dengan cara yang tak terlihat. Saat
keadaan memburuk, orang-orang sukses membuat penyesuaian yang
diperlukan. Pengganti untuk lensa-lensa bertatahkan kotoran bukanlah
kaca-kaca berwarna merah: Itu dosis yang sehat dari kenyataan.
3. Jual Visi Anda"Seorang
pemimpin harus menjadi seorang dealer dengan harapan," tulis Konfusius.
Mereka yang dapat menggambarkan kegelapan adalah para ahli dalam
mengembalikan kepercayaan orang di masa datang, terutama kepercayaan
orang-orang berbakat yang menemui kebuntuan. Bahkan jika Anda adalah
satu-satunya orang yang menjalankan usaha Anda, Anda memiliki pelanggan
dan klien, penjual, dan sub-kontraktor yang harus dapat melihat visi
Anda.
Inti kepemimpinan ialah kemampuan untuk meningkatkan
aspirasi. Transisi ialah sebuah waktu ideal untuk melakukan hal serupa.
Para petualang pemberani kami adalah orang-orang optimistis yang tak
pernah padam. Dalam banyak hal, spesies pemimpin yang istimewa ini "suka
mengkhayal", menurut pelatih eksekutif veteran Marshall Goldsmith.
"Mereka tidak sebaik yang mereka kira tetapi mereka memiliki kepercayaan
diri untuk mengejar hal-hal besar."
Jadi abaikan para pesimistis
dan penebak kedua yang mengatakan bahwa Anda tidak bisa mengalahkan
tantangan yang ada. Jangan biarkan para pesimistis yang cemberut itu
merampas impian Anda.
4. Bagikan Impian Anda
"Kami
dapat melakukan apapun sebagai rekan hal yang tidak dapat kami lakukan
sebagai pemain tunggal," Daniel Webster mengamati. Maka dari itu,
bangunlah kerjasama. Dalam satu contoh yang diprofilkan dalam buku,
perekrutan Joel Klein--orang luar--sebagai pimpinan sekolah-sekolah kota
oleh Wali Kota New York Michael Bloomberg menampakkan keberhasilan di
mana sederetan panjang pengganti telah gagal. Dua orang
berbakat--bekerja sama--menggunakan hubungan dekat mereka dengan
penduduk New York yang kaya raya untuk menarik dana sebanyak yang
dibutuhkan untuk usaha reformasi mereka. Sekutu-sekutu yang kuat ini
pada gilirannya telah sangat baik dalam membantu memperbaiki sistem
sekolah New York yang telah lama bermasalah.
Jadi carilah teman yang baik. Ciptakan kepercayaan orang yang Anda dapat hubungi dalam masa-masa gelap. Sebarkan impian Anda!
5. Fokus, Fokus, FokusSederhanakan
hidup sebisa mungkin. Fokus pada apa yang Anda ketahui dan dapat Anda
lakukan. Ketahuilah apa yang Anda bisa lakukan pada satu hari, apa yang
Anda dapat andalkan. Laksanakan hal-hal sederhana dengan baik, dan
kemudian gunakan kepercayaan diri itu untuk menempa kemenangan gemilang
Anda. Belajarlah untuk membedakan antara apa yang sesungguhnya penting
dan apa yang dapat dihadapi di waktu lain.
Raksasa teknologi
Steve Case yang kini memanfaatkan kesempatan kedua dengan lebih baik di
Revolution, menolak untuk dialihkan. Ia yakin bagaimana penekanan pada
permainan akhir telah membimbingnya menuju sukses dalam usaha dan di
luar usahanya. "Semua hal itu mungkin, tetapi semuanya berawal dari
mimpi dan tetap setia pada mimpi itu melalui masa-masa suka maupun
duka." Orang-orang seperti Case memiliki sebuah kegigihan yang tak
dimiliki mereka yang menjadi takut di saat berhadapan dengan kemalangan.
Mereka tidak membiarkan beberapa lubang di jalan mengikis kepercayaan
diri mereka. Mereka berbagi determinasi yang kokoh untuk memastikan
kemenangan gemilang.
6. Mulai SekarangSeperti
apa yang telah dinyatakan oleh Teddy Roosevelt, hal terbaik yang dapat
Anda lakukan ialah hal yang tepat, hal terbaik selanjutnya ialah hal
yang salah, dan hal terburuk yang dapat anda lakukan adalah tidak
melakukan apapun.
Biarkanlah gagasan berkembang. Jelajahi.
Bermainlah dengan cerdik. Buang asumsi kemarin. Jangan bersandar pada
apa yang membuat Anda berhasil tetapi tidak lagi efektif. Barang-barang
yang terburuk yang dapat kita bawa ialah barang-barang dari masa lalu
yang sukses.
Tentukan tujuan yang spesifik dan dapat tercapai,
lalu rincilah menjadi tujuan yang lebih kecil--satu langkah dalam sekali
waktu. Selama proses, melewati setiap tonggak yang ada akan menguatkan
rasa percaya diri kita dan menciptakan momentum. Rasa percaya diri pada
gilirannya berkembang pesat layaknya batu karang--lapisan tiap lapisan
memadat menjadi sebuah kesatuan yang utuh.
Jangan sampai Anda
kehilangan tujuan utama anda dengan berfokus pada tujuan menengah. Ambil
sebuah sudut pandang lebar terhadap masalah. Saat Gary Guller berjuang
menuju puncak Gunung Everest setiap langkahnya, ia tidak pernah lupa
dengan akhir permainannya: menghapus stereotip para penyandang cacat.
Mencapai puncak dunia hanyalah bagian dari prosesnya.
Tetapi
jangan menjadi lengah. "Sebuah penyakit degeneratif tidak akan
tersembuhkan dengan menunda," kata ahli manajemen Peter Drucker. "Ia
membutuhkan sebuah tindakan tegas. "Tidak seperti olahraga, Anda tidak
dapat meminta waktu istirahat saat keadaan memburuk. Anda harus keluar
dari halangan sesegera mungkin.
Ingatlah slogan favorit Angkatan
Laut AS: "Hari termudah ialah kemarin." Dengan perencanaan yang baik,
hari esok bisa menjadi hari yang lebih baik dari sekarang.
Ditulis
oleh David Heenan, seorang mantan eksekutif senior di Citigroup dan
Jardine Matheson multinasional, adalah pengarang "Bright Triumphs from
Dark Hours: Turning Adversity into Success". Ia adalah pengawas the
Estate of james Campbell, salah satu pemilik lahan terbesar di AS dan
seorang dosen tamu di Universitas Georgetown. Ia bekerja di fakultas
dari Wharton School, the Columbia Business School, dan Universitas
Hawai'i. Artikelnya telah muncul dalam penerbitan terkemuka seperti
Harvard Business Review, the Sloan Management Review, the Wall Street
Journal, the New York Times, dan the Christian Science monitor. Ia juga
seorang penulis atau salah seorang penulis 6 buku lainnya, termasuk
Flight capital, Co-Leaders, dan Double Lives. Heenan tinggal di
Honolulu, Hawai'i. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat
www.brighttriumphs.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar