do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

Strategi untuk Mengatasi Kemalangan

Berdasarkan setiap standar konvensional yang ada, J.K. Rowling saat itu terperosok dalam jurang tergelap sepanjang hidupnya. Pernikahannya yang seumur jagung telah berakhir. Ia telah dipecat dan dalam keadaan sangat miskin di Inggris Raya meski masih memiliki rumah. "Berdasarkan standar biasa," ia akui, "Diri sayalah kegagalan terbesar yang saya ketahui."

Dengan melawan segala rintangan yang ada, sang orang tuatunggal yang bersemangat ini mencurahkan semua energinya pada penciptaan sebuah karya yang benar-benar penting baginya -- sebuah buku mengenai seorang anak laki-laki penyihir. Namun, dunia penerbitan saat itu belum mengenali kejeniusannya. Dua belas penerbit menolak naskahnya sebelum small London house mengambil "Harry Potter and the Philosopher's Stone."

Seperti Rowling, dalam menjalankan usaha, kita semua dihadapkan pada saat-saat terburuk: peristiwa-peristiwa yang menentukan dan sama traumatisnya. Beberapa dari kita memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan bahwa semua itu mungkin jika kita temukan keberanian untuk maju perlahan-lahan. Namun, hal lainnya tampak tidak dapat terhindar dari kekalahan.

Selama beberapa tahun terakhir ini, saya telah mengamati banyak saat-saat terburuk--situasi genting, begitu juga kehidupan individu, bergerak tak terkendali--dan bagaimana orang-orang berbakat seperti Rowling menolak untuk terjebak oleh situasi semacam itu. Karena kisah pribadi adalah cara yang efektif dan hidup untuk menggambarkan poin-poin penting, saya memilih untuk mengamati berbagai macam individu dari catatan sejarah dan juga masa kini yang berhasil mengatasi halangan-halangan yang kelihatannya tak teratasi.

Pahlawan-pahlawan saya sangat berbeda seperti kapur dan keju. Penasihat Joel Klein mengambil sebuah kesempatan monumental dengan mencoba memeriksa dan memperbaiki sekolah-sekolah umum yang telah lama dipertarungkan. Pelatih Bill Snyder turun ke bagian lain Manhattan--Kansas--untuk mengubah tim sepakbola kampus yang paling sering menderita kekalahan. Joanne Boyle yang bersemangat tidak hanya bertahan dari pandarahan otak yang mengancam jiwanya tetapi juga mengangkat tim basket putri California-nya dari sesuatu yang dilupakan menjadi pusat perhatian seluruh Amerika.

Sama halnya dengan Shirley Ann Jackson, seorang perintis dan ilmuwan terkenal dunia. Ia menghancurkan penghalang rasial dengan menjadi wanita Afro-Amerika pertama yang menerima gelar doktor dari M.I.T. dan memimpin sebuah universitas riset besar, Rensselaer Polytechnic Institute. Pasien kanker dan mantan pimpinan Hewlett-Packard bernama Pattie Dunn mengatasi tantangan dan berhasil mengembalikan reputasinya--begitu pula kesehatannya. Jenderal Angkatan laut legendaris Chesty Puller, dikelilingi oleh segerombol prajurit Cina merah dalam jumlah yang begitu banyak, mampu menghindari kabut mematikan di Reservoir Chosin saat perang di Korea sehingga pasukannya dapat berperang kembali. Sacagawea adalah satu-satunya Indian, satu-satunya remaja, satu-satunya ibu dalam ekspedisi Lewis dan Clark, satu dari perjalanan paling menentukan yang pernah ditempuh. Sama-sama berjiwa petualang, Gary Guller menjadi orang bertangan satu pertama yang mendaki Gunung Everest, yang juga memimpin kelompok penyandang cacat berbagai jenis terbesar ke base camp-nya di ketinggian 17.500 kaki. Purnawirawan Pemimpin Angkatan Laut Scott Waddle berjuang untuk menghilangkan noda kapal the USS Greenville, yang secara tidak sengaja menenggelamkan kapal nelayan Jepang Ehime Maru, mengakibatkan sembilan korban jiwa. Steve Case -mantan pimpinan Time Warner yang citranya tercoreng - merencanakan kemunculan kembalinya yang menakjubkan melalui sebuah rangkaian yang terdiri dari berbagai macam usaha Era Baru.

Apapun rute mereka menuju sukses, para pria dan wanita sukses ini membuktikan bahwa berada dalam situasi yang sangat buruk tidak selalu menjadi hukuman mati. "Bright Triumphs from Dark Hours" memuji mereka yang mampu menghadapi kemalangan--dan mengubah keadaan yang hampir kalah telak menjadi kemenangan yang gemilang. Dan hadapilah, selama keadaan ekonomi sekarang, usaha kecil dan para pemilik tunggal mengalami saat-saat yang sangat sulit. Jadi apa yang dapat saya pelajari dari para pemberani yang tak kenal lelah ini? Inilah enam pelajaran yang ditunjukkan oleh orang-orang yang saya profilkan dalam buku saya.

1. Belajar dari Kemalangan
"Sukses adalah bergerak dari kegagalan menuju kegagalan tanpa penurunan semangat," kata Winston Churchill, yang hidupnya dipenuhi dengan kekecewaan. Singa Terakhir, sebagaimana William Manchester memanggilnya, adalah pribadi dominan di abad lalu. Ia mengerti bahwa tantangan adalah sesuatu yang tak terhindarkan saat kita mengejar sebuah kemenangan yang gemilang. Apa yang membuatnya berbeda ialah ketabahannya yang luar biasa. Bagi Churchill, semua hal itu mungkin. Kemenangan selalu di tangan. Ingatlah perkataannya di Harrow: "Jangan pernah menyerah!" katanya kepada siswa-siswanya. "Jangan pernah menyerah, jangan pernah!"

Seperti Churchill, orang-orang yang telah saya profilkan menolak untuk menyamakan tantangan dengan kekalahan. Mereka bahkan mengharapkan sebuah periode waktu tanpa keberhasilan. Terimalah kenyataan bahwa waktu terburuk tak terhindarkan dan kita dapat belajar sesuatu darinya. Harapkan sebuah periode waktu tanpa keberhasilan -- dan teruslah bergerak.

2. Ciptakan Sebuah Mimpi BaruSering kali, penting untuk menyesuaikan kembali impian-impian Anda. Figur-figur besar , misalnya, kadang membuat kesalahan-kesalahan, para pesaing baru bermunculan, teknologi baru dan kebiasaan konsumen mengacaukan kebiasaan yang telah ada dengan cara yang tak terlihat. Saat keadaan memburuk, orang-orang sukses membuat penyesuaian yang diperlukan. Pengganti untuk lensa-lensa bertatahkan kotoran bukanlah kaca-kaca berwarna merah: Itu dosis yang sehat dari kenyataan.

3. Jual Visi Anda"Seorang pemimpin harus menjadi seorang dealer dengan harapan," tulis Konfusius. Mereka yang dapat menggambarkan kegelapan adalah para ahli dalam mengembalikan kepercayaan orang di masa datang, terutama kepercayaan orang-orang berbakat yang menemui kebuntuan. Bahkan jika Anda adalah satu-satunya orang yang menjalankan usaha Anda, Anda memiliki pelanggan dan klien, penjual, dan sub-kontraktor yang harus dapat melihat visi Anda.

Inti kepemimpinan ialah kemampuan untuk meningkatkan aspirasi. Transisi ialah sebuah waktu ideal untuk melakukan hal serupa. Para petualang pemberani kami adalah orang-orang optimistis yang tak pernah padam. Dalam banyak hal, spesies pemimpin yang istimewa ini "suka mengkhayal", menurut pelatih eksekutif veteran Marshall Goldsmith. "Mereka tidak sebaik yang mereka kira tetapi mereka memiliki kepercayaan diri untuk mengejar hal-hal besar."

Jadi abaikan para pesimistis dan penebak kedua yang mengatakan bahwa Anda tidak bisa mengalahkan tantangan yang ada. Jangan biarkan para pesimistis yang cemberut itu merampas impian Anda.

4. Bagikan Impian Anda

"Kami dapat melakukan apapun sebagai rekan hal yang tidak dapat kami lakukan sebagai pemain tunggal," Daniel Webster mengamati. Maka dari itu, bangunlah kerjasama. Dalam satu contoh yang diprofilkan dalam buku, perekrutan Joel Klein--orang luar--sebagai pimpinan sekolah-sekolah kota oleh Wali Kota New York Michael Bloomberg menampakkan keberhasilan di mana sederetan panjang pengganti telah gagal. Dua orang berbakat--bekerja sama--menggunakan hubungan dekat mereka dengan penduduk New York yang kaya raya untuk menarik dana sebanyak yang dibutuhkan untuk usaha reformasi mereka. Sekutu-sekutu yang kuat ini pada gilirannya telah sangat baik dalam membantu memperbaiki sistem sekolah New York yang telah lama bermasalah.

Jadi carilah teman yang baik. Ciptakan kepercayaan orang yang Anda dapat hubungi dalam masa-masa gelap. Sebarkan impian Anda!

5. Fokus, Fokus, FokusSederhanakan hidup sebisa mungkin. Fokus pada apa yang Anda ketahui dan dapat Anda lakukan. Ketahuilah apa yang Anda bisa lakukan pada satu hari, apa yang Anda dapat andalkan. Laksanakan hal-hal sederhana dengan baik, dan kemudian gunakan kepercayaan diri itu untuk menempa kemenangan gemilang Anda. Belajarlah untuk membedakan antara apa yang sesungguhnya penting dan apa yang dapat dihadapi di waktu lain.

Raksasa teknologi Steve Case yang kini memanfaatkan kesempatan kedua dengan lebih baik di Revolution, menolak untuk dialihkan. Ia yakin bagaimana penekanan pada permainan akhir telah membimbingnya menuju sukses dalam usaha dan di luar usahanya. "Semua hal itu mungkin, tetapi semuanya berawal dari mimpi dan tetap setia pada mimpi itu melalui masa-masa suka maupun duka." Orang-orang seperti Case memiliki sebuah kegigihan yang tak dimiliki mereka yang menjadi takut di saat berhadapan dengan kemalangan. Mereka tidak membiarkan beberapa lubang di jalan mengikis kepercayaan diri mereka. Mereka berbagi determinasi yang kokoh untuk memastikan kemenangan gemilang.

6. Mulai SekarangSeperti apa yang telah dinyatakan oleh Teddy Roosevelt, hal terbaik yang dapat Anda lakukan ialah hal yang tepat, hal terbaik selanjutnya ialah hal yang salah, dan hal terburuk yang dapat anda lakukan adalah tidak melakukan apapun.

Biarkanlah gagasan berkembang. Jelajahi. Bermainlah dengan cerdik. Buang asumsi kemarin. Jangan bersandar pada apa yang membuat Anda berhasil tetapi tidak lagi efektif. Barang-barang yang terburuk yang dapat kita bawa ialah barang-barang dari masa lalu yang sukses.

Tentukan tujuan yang spesifik dan dapat tercapai, lalu rincilah menjadi tujuan yang lebih kecil--satu langkah dalam sekali waktu. Selama proses, melewati setiap tonggak yang ada akan menguatkan rasa percaya diri kita dan menciptakan momentum. Rasa percaya diri pada gilirannya berkembang pesat layaknya batu karang--lapisan tiap lapisan memadat menjadi sebuah kesatuan yang utuh.

Jangan sampai Anda kehilangan tujuan utama anda dengan berfokus pada tujuan menengah. Ambil sebuah sudut pandang lebar terhadap masalah. Saat Gary Guller berjuang menuju puncak Gunung Everest setiap langkahnya, ia tidak pernah lupa dengan akhir permainannya: menghapus stereotip para penyandang cacat. Mencapai puncak dunia hanyalah bagian dari prosesnya.

Tetapi jangan menjadi lengah. "Sebuah penyakit degeneratif tidak akan tersembuhkan dengan menunda," kata ahli manajemen Peter Drucker. "Ia membutuhkan sebuah tindakan tegas. "Tidak seperti olahraga, Anda tidak dapat meminta waktu istirahat saat keadaan memburuk. Anda harus keluar dari halangan sesegera mungkin.

Ingatlah slogan favorit Angkatan Laut AS: "Hari termudah ialah kemarin." Dengan perencanaan yang baik, hari esok bisa menjadi hari yang lebih baik dari sekarang.

Ditulis oleh David Heenan, seorang mantan eksekutif senior di Citigroup dan Jardine Matheson multinasional, adalah pengarang "Bright Triumphs from Dark Hours: Turning Adversity into Success". Ia adalah pengawas the Estate of james Campbell, salah satu pemilik lahan terbesar di AS dan seorang dosen tamu di Universitas Georgetown. Ia bekerja di fakultas dari Wharton School, the Columbia Business School, dan Universitas Hawai'i. Artikelnya telah muncul dalam penerbitan terkemuka seperti Harvard Business Review, the Sloan Management Review, the Wall Street Journal, the New York Times, dan the Christian Science monitor. Ia juga seorang penulis atau salah seorang penulis 6 buku lainnya, termasuk Flight capital, Co-Leaders, dan Double Lives. Heenan tinggal di Honolulu, Hawai'i. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat www.brighttriumphs.com.

Tidak ada komentar: