do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

Tips Mengatur Keuangan Bisnis Usaha

Satu penyebab utama kegagalan usaha dipicu oleh kesalahan dalam manajemenkeuangan atau kegagalan dalam pengelolaan akuntansi keuangan yang dimilikinya. Pemilik bisa juga terlalu berkonsentrasi dalam pekerjaannya dan tak menyisihkan waktu sama sekali untuk menangani masalah akuntansi bisnisnya.
Sejumlah masalah seperti berikut ini bisa memicu keadaan keuangan yang lebih parah:
  • Kurangnya arus kas
  • Kegagalan mengelola pajak penghasilan
  • Ketidakmampuan perencanaan anggaran yang terkelola
  • Kurangnya catatan untuk membangun laporan rugi laba
  • Gangguan pembayaran pemasok
Satu langkah mudah yang bisa ditempuh untuk perencanaan dan pencegahan masalah ialah dengan membuka 2 rekening bank hanya untuk bisnis. Pilih bank yang memberikan kenyamanan sesuai kebutuhan Anda sebagai entrepreneur. Pastikan bank tersebut memeriksa rekening secara berkala dan alokasikan biaya pemeriksaannya. Bila perlu, hubungkan rekening pribadi Anda dengan rekening bisnis Anda sehingga proses transfer akan lebih mudah.
Untuk membuka rekening bank untuk bisnis, Anda membutuhkan dokumen-dokumen tertentu. Periksa lagi tumpukan dokumen di kantor Anda, apakah Anda bisa temukan dokumen yang diperlukan Dengan membuka rekening bisnis secara terpisah, Anda akan tahu perlu atau tidaknya menerima sertifikat dan nomor pajak dari pihak berwenang setempat tergantung dari sifat bisnis Anda. Saat membuka rekening, pastikan membawa lembar dokumen yang diperlukan untuk memverifikasi keberadaan bisnis Anda, seperti tagihan telepon dan laporan kartu kredit atas nama perusahaan.
Ada dua aturan sederhana yang perlu diketahui saat menggunakan rekening bank untuk bisnis:
1. Jangan gunakan rekening bisnis untuk pengeluaran pribadi
2. Jangan gunakan rekening pribadi untuk pembiayaan bisnis
Mayoritas pemilik bisnis tidak mengindahkan hal ini sehingga di kemudian hari saat bisnis sedang limbung, keuangan pribadi ikut terkena imbasnya. Saat menghabiskan uang untuk bisnis, gunakan akun bisnis dan sebaliknya. Saat uang dari kegiatan bisnis masuk, taruhlah di rekening bisnis. Jika Anda berpegang teguh pada prinsip sederhana tetapi fundamental ini, semuanya akan jauh lebih mudah setelahnya.
Saat membawa pulang sejumlah uang, berarti Anda ingin membayar diri Anda dari kegiatan bisnis. Jangan habiskan uang langsung dari rekening bisnis yang Anda punya. Inipun akan timbulkan masalah. Sebaliknya tulis cek (atau transfer jumlah yang diinginkan) ke rekening bank pribadi Anda. Sisihkan seperempat bagian dari uang yang Anda bayar sendiri ke rekening tabungan bisnis. Uang itu akan digunakan untuk membayar pajak setiap jatuh tempo. Jika Anda menyisihkan 25% penghasilan, Anda akan mengatasi tagihan pajak yang dimiliki. Bahkan bila perlu sisihkan 30%. Dengan demikian, secara pasti Anda akan memiliki dana yang diperlukan untuk membayar tagihan pajak saat jatuh tempo. (bn/dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: