do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

12 Poin Dasar Agar Inovasi Anda Sukses

Dalam konteks lingkungan bisnis masa kini, sering dikatakan bahwa perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan. Pasar begitu tidak stabilnya sehingga apa yang terkesan relevan dan tren sekarang bisa berubah menjadi sampah di masa mendatang (Reuvid, 2005). Menurut Peter Drucker, Perusahaan-perusahaan yang berisiko paling hebat terkena dampaknya ialah mereka yang meyakini ilusi bahwa esok hari akan sama seperti kemarin (Drucker melalui Swaim , 2010).

Para pakar seperti Peppers dan Rogers (2008) mengatakan bahwa inovasi merupakan suatu keharusan bagi mereka yang hendak bertahan dan berhasil dalam situasi bisnis yang dinamis dan terus berubah. Chesbrough (2003) bahkan menyatakan, Perusahaan-perusahaan yang tidak berinovasi akan mati. Inovasi merupakan keputusan strategis yang membutuhkan penggunaan smber daya perusahaan yang masif dan bisa berdampak besar pada kinerja bisnis (Curseu dan Louwers, 2008). Sehingga inovasi akan sangat membantu bagi perusahaan yang ingin memahami dasar-dasar implementasi inovasi yang berhasil.

  1. Keserasian dengan strategi bisnis umum perusahaan: Kesalahan umum yang banyak dijumpai sehingga inovasi menjadi gagal ialah bahwa sering tidak ada integrasi antara inovasi perusahaan dan strategi bisnis secara keseluruhan. Padahal sangat penting untuk mempertimbangkan inovasi sebagai bagian dari strategi bisnis sehingga tidak ada penyimpangan dari tujuan perusahaan.
  2. Keterbukaan terhadap ide-ide luar: Inovasi yang tertutup di bawah situasi yang terkendali tidak bisa lagi diterapkan sekarang. Inovasi yang sukses saat ini membutuhkan keterbukaan terhadap ide-ide eksternal. Perusahaan harus siap menyambut ide inovatof dari orang di luar perusahaan sembari menerima bantuan untuk mengkomersialisasikan ide-idenya.
  3. Merekrut orang dari latar belakang yang berbeda: Meski pendekatan terbuka terhadap inovasi direkomendasikan saat ini, kemandirian selalu penting. Dengan mempekerjakan orang dari berbagai sektor, perusahaan akan dapat menghemat biaya perekrutan secara eksternal dan memaksimalkan banyak orang berbakat dalam lingkungan perusahaan.
  4. Manajemen efisien portofolio inovasi: Inovasi yang begitu banyak sering dilaksanakan oleh departemen litbang perusahaan dalam satu waktu, yang menyulitkan alokasi sumber daya perusahaan. Portofolio inovasi harus diatur sedemikian rupa oleh perusahaan sehingga alokasi dana, perhatian pribadi dan fokus waktu akan lebih baik antara satu inovasi dengan inovasi lainnya.
  5. Seimbangkan inovasi yang disruptif dan incremental: Perusahaan harus mencoba mencapai pertukaran yang ideal antara kedua jenis inovasi ini. Inovasi incremental mencakup perubahan kecil dalam teknologi yang sudah ada, sementara inovasi disruptif adalah terobosan teknologi yang mencakup penemuan baru. Karena jenis inovasi disruptif lebih berisiko tinggi, keseimbangan antara kedua jenis ini akan memastikan risiko yang ditanggung manajemen.
  6. Budaya perusahaan dalam berbagi informasi: Budaya perusahaan memainkan peranan penting dalam berinovasi. Budaya yang kondusif bagi inovasi ialah yang mendukung pertukaran informasi yang terbuka.
  7. Berikan imbalan pada karyawan yang mau ambil risiko: Para karyawan harus didorong untuk maju dengan ide inovatif mereka. mereka harus domotivasi untuk mengambil risiko. Semua dukungan harus diberikan pada pegawai dan mereka perlu diberi imbalan jika mau mengambil risiko lebih berat.
  8. Mengadopsi orientasi jangka panjang: Saat memutuskan melaksanakan inovasi, orientasi perusahaan haruslah dalam jangka panjang. Inovasi membutuhkan waktu yang tidak sebentar antara masa pengembangan hingga siap dikomersialisasikan ke pasar.
  9. Lingkungan kerja yang bebas stres: Untuk mendorong para pekerja menghasilkan lebih banyak inovasi, penting untuk mengembangkan lingkungan kerja yang bebas stres. Berikan lingkungan kerja yang menawarkan perlakuan yang sama terhadap para karyawan dan memungkinkan mereka mempertahankan keseimbangan kehidupan pribadi dan kerja agar kreativitas meningkat.
  10. Pemberdayaan pegawai: Syarat lain untuk berinovasi dengan sukses berhubungan dengan pemberdayaan pegawai. Para pegawai akan makin aktif menghasilkan ide saat mereka diberdayakan untuk membuat keputusan rutin. Jika mereka harus melimpahkan pengambilan keputusan kecil sekalipun, mereka akan ragu saat harus mengambil inisiatif sendiri kelak.
  11. Fokus pada marketing: Perbedaan antara penemuan dan inovasi adalah bahwa penemuan hanya mencakup pengembangan ide baru sementara inovasi menyangkut pula komersialisasi. Namun perusahaan biasanya gagal memahami perbedaan mendasar ini dan mengalokasikan sumber dayanya untuk penelitian dan pengembangan dan mengabaikan kebutuhan untuk pemasaran.
  12. Menawarkan edukasi konsumen: Sering perusahaan mengakhiri proses inovasi begitu inovasi mencapai pasar. Namun inilah salah satu alasan penting di balik beberapa kegagalan inovasi. Kelompok konsumen yang menjadi sasaran harus diedukasi mengenai sarana dan prasarana serta manfaat inovasi tertentu yang terkait. Ini akan memperkecil risiko gagal setelah komersialisasi. (*Akhlis)

Tidak ada komentar: