do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

3 Langkah Berikan Arahan pada Tim Bisnis secara Efektif

Sangat sering kita jumpai, para entrepreneur yan bekerja membanting tulang mengerjakan sebuah proyek tanpa sepenuhnya memiliki pemahaman bahwa upaya-upaya yang mereka lakukan berkontribusi pada tercapai tidaknya tujuan perusahaan secara umum.
Karenanya, jika Anda berada dalam proses pengerjaan sebuah proyek dan merasa kebingungan dalam memberikan arahan kepada tim kerja Anda, cobalah 3 langkah sederhana namun efektif berikut ini sebagaimana dirangkum dari pendapat Roy Ashkenas:
  1. Jangan berasumsi setiap orang sudah mengetahui dan memahami dengan baik dan mendalam mengenai strategi yang diterapkan: Jangan berasumsi bahwa hanya karena para pelaksana proyek memiliki startegi bersama dalam bekerja, mereka secara otomatis akan memiliki pemahaman dan interpretasi yang sama terhadap startegi yang dimiliki itu. Terkadang kita masih harus menjelaskan kembali secara gamblang untuk menghindari kesalahpahaman, perbedaan pendapat, dan sebagainya. Anggaplah mereka semua belum mengetahui daripada Anda berasumsi mereka sudah mengetahui.
  2. Tegaskan pemahaman bersama: Gambarkan secara umum diagram atau grafik yang menjelaskan mengenai proses atau prosedur yang dijalankan dalam pengerjaan proyek secara sederhana agar mudah dipahami semua orang yang terlibat. Tunjukkan sudah berada di mana posisi perusahaan yang sekarang sudah dicapai dan seberapa jauh posisi itu ke tujuan besarnya. Jangan lupa bagikan ini dengan semua pihak yang berkepentingan. Ini sangat penting agar semua elemen dalam perusahaan Anda memahami visi dan misi yang sama. Saat kesatuan pikiran dan tujuan sudah tercapai, sinergi untuk mencapai sukses akan lebih mudah dilaksanakan.
  3. Hubungkan yang masih terpisah: Dengan bantuan semua anggota tim Anda, susunlah 2 daftar: satu daftar memuat proyek-proyek besar dan yang satu memuat tujuan-tujuan penting dalam perusahaan. Tarik garis antara 2 daftar tersebut. Jika ada proyek yang tidak terhubung, pertimbangkan untuk memfokuskan kembali proyek tersebut agar selaras denga n upaya pencapaian tujuan perusahaan dan jika terpaksa, singkirkan saja proyek tersebut.(*AP)

Tidak ada komentar: