Masa pensiun bisa menjadi masa yang menyenangkan atau mungkin masa yang
menyedihkan. Semuanya tergantung dari kesiapan Anda menciptakan kondisi
di hari tua tersebut.
Jumlah usia pensiun di Indonesia tergolong
tinggi. Angka statistik menyebutkan, dari total jumlah penduduk 245,6
juta jiwa, sekitar 26,1 persen atau sekitar 64,3 juta jiwa merupakan
usia di atas 65 tahun. Artinya, 1 dari 5 orang Indonesia adalah di usia
pensiun. Angka ini adalah porsi yang cukup besar dan memerlukan
penanganan serius.
Bagaimana menyiapkan program persiapan pensiun
yang bijak? Psikolog sekaligus konsultan keuangan, Tessie Setiabudi,
mengungkapkan, ada tiga hal utama yang harus menjadi perhatian.
Pertama
adalah kesadaran pihak perusahaan atau organisasi. Dari sisi
perusahaan, memberikan program persiapan pensiun yang bermutu tinggi
merupakan wujud nyata apresiasi perusahaan kepada karyawannya. Bukankah
sangat menyedihkan jika karyawan yang telah berkontribusi pada
perusahaan/organisasi Anda mengakhiri hidupnya dengan terlantar?
Orang
bijak mengatakan, jika Anda hanya memberi ikan, Anda hanya memberi
makan sehari. Tetapi jika Anda mengajarkan orang memancing, Anda memberi
makan seumur hidup. Dana pensiun yang disediakan perusahaan tidak cukup
tanpa diiringi oleh program persiapan pensiun yang bermutu tinggi.
Kedua
adalah kesadaran dari pihak karyawan. Menghadiri program persiapan
pensiun yang bermutu tinggi merupakan bekal hidup yang sangat
bermanfaat. Masa pensiun adalah bab terakhir dalam kehidupan seseorang.
Bukankah setiap orang mendambakan untuk dapat finish well, yaitu
mengakhiri perjalanan hidupnya dengan baik? Untuk itu persiapan yang
matang dalam berbagi aspek kehidupan sangatlah penting.
Ketiga
adalah kesadaran dari pihak penyelenggara pelatihan persiapan pensiun.
Merupakan suatu kehormatan bagi setiap penyelenggara untuk berperan
penting pada kehidupan seseorang di bab terakhir dalam hidupnya.
Berikanlah pelatihan bermutu yang menjawab kebutuhan mereka dan tidak
meninabobokan mereka. Selain itu, pihak penyelenggara juga harus
meningkatkan kesadaran pihak perusahaan dan karyawan akan pentingnya
partisipasi mereka.
Setelah tiga pihak ini memahami perannya masing-masing, lalu persiapan apa yang dibutuhkan para calon pensiunan ini?
Tessie,
yang juga pemilik Training For Excellence Pte Ltd, Singapura ini
mengungkapkan, ada sejumlah poin penting yang menjadi pegangan agar
program pensiun berjalan sukses.
1. Calon pensiunan harus
memahami perubahan hidup mereka saat memasuki pensiun seperti aspek
psikologis, kesehatan dan gaya hidup.
2. Calon pensiunan harus menyadari di saat sudah tidak bekerja lagi, mereka tetap memiliki banyak hal-hal positif.
3. Calon pensiunan harus melihat masa pensiun sebagai era baru yang menyuguhkan tantangan namun mengasyikkan.
4.
Calon pensiunan mau belajar ilmu baru untuk membekali perjalanan
hidupnya, serta menyadari bahwa tidak ada istilah terlalu tua untuk
belajar.
Sebagai gambaran, otak seseorang berumur 50 tahun atau
lebih, dapat memproses daya pikir yang sama atau bahkan lebih baik
dibandingkan saat dia berumur 20-an. Hanya daya ingatnya saja yang
menurun. Seseorang yang telah berumur 50 tahun atau bahkan 60 tahun
tetap memiliki kemampuan untuk belajar sesuatu yang baru.
5.
Calon pensiunan mampu mengelola uang secara bijak, dan memahami
jenis-jenis investasi, peluang serta risikonya. Selain itu, mereka juga
harus mengenal berbagai alternatif investasi yang aman dan menghasilkan.
6.
Calon pensiunan mulai menjajaki pilihan atau alternatif perjalanan
hidup mereka di sektor yang cocok dengan kemampuan dan kegemarannya. Hal
itu mencakup pekerjaan baru, peluang agri-bisnis, usaha baru, aktivitas
bidang spiritual, investasi pasar uang atau pasar modal. Hal yang tak
kalah penting adalah memahami apa saja yang perlu diperhatikan, termasuk
risiko serta komitmen waktu yang harus mereka sediakan. (Pbw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar