do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

7 Pertanyaan untuk Uji Kepemimpinan Entrepreneur

Kepemimpinan dan entrepreneurship berjalan seiring. Keduanya memiliki hubungan yang erat, karena di satu sisi seorang pemimpin jika memiliki jiwa entrepreneurship akan dapat melahirkan serentetan perubahan positif pada lingkungan dan masyarakat tempat ia berada. Di sisi lain, seorang entrepreneur pun harus memunyai ketrampilan untuk memimpin usaha yang ia dirikan.
Untuk menguji seberapa jauh kemampuan kita dalam menjadi entrepreneur yang memiliki ketrampilan memimpin yang memadai, mari kita simak 7 poin pertanyaan mengenai kepemimpinan entrepreneur yang dilontarkan oleh Jim Bagnola, pembicara internasional dan coach bagi kalangan korporat yang membutuhkan perbaikan kepemimpinan yang hadir sebagai sala satu narasumber dalam event Global Innovation through Science and Technology (GIST). Jika Anda seorang entrepreneur atau calon entrepreneur, ajukan pertanyaan ini pada diri Anda sendiri dan jawablah dengan jujur.
"Apakah saya kompeten?"
Pertama-tama Bagnola mengajukan pertanyaan mengenai kompetensi Anda sebagai pemimpin. Apakah Anda menguasai apa yang seharusnya dikuasai untuk menjadi pemimpin yang baik dalam sebuah organisasi?
"Apakah saya peduli pada para pegawai sebagai manusia/ individu?"
Banyak generasi muda sekarang bersikap cerdas saat harus memilih pemimpin, dalam berbagai lingkup tak hanya di perusahaan atau politik tetapi hampir di semua lini kehidupan. Maka dari itu, mari jangan tersilaukan oleh gelar, titel yang disandang oleh seseorang atau kita sendiri. Orang bisa saja menjadi pengikut kita saat kita dipandang dari gelar yang memukau, tetapi seiring berjalannya waktu jika kita tidak mampu menunjukkan kualitas pribadi yang sesungguhnya, satu persatu pengikut atau karyawan akan meninggalkan kita.
Hal yang sama juga berlaku saat seorang entrepreneur memperlakukan orang yang dipimpin. Usahakan mereka menghormati Anda sebagai seorang individu berkualitas terlepas dari jabatan Anda sebagai pemimpin perusahaan atau pemilik usaha tempat mereka mencari nafkah.
"Apakah saya mempercayai diri saya sendiri?"
Saat Anda sebagai entrepreneur kurang yakin dan kurang percaya pada diri sendiri, akan sulit bagi Anda untuk meyakinkan orang lain untuk bekerja sama dengan Anda. Imbasnya, orang-orang akan meragukan seorang entrepreneur yang kurang berhasil menunjukkan kepercayaan diri.
"Apakah orang yang saya pimpin sekarang akan mengikuti begitu saya pergi?"
Inilah yang disebut sebagai faktor loyalitas atau kesetiaan para pengikut terhadap pemimpinnya. Kesetiaan tidak bisa didapatkan dalam sekejap tetapi mesti dibangun perlahan-lahan dalam setiap tindakan Anda sebagai pemimpin bisnis.
"Apakah orang yang saya pimpin berkomitmen pada saya secara personal?"
Komitmen semua orang yang Anda pimpin juga menjadi tolok ukur dalam menentukan keberhasilan kepemimpinan seorang entrepeneur dalam perusahaan. Ini karena kepemimpinan ialah sesuatu hubungan antarindividu yang terjadi dari hati ke hati. Ia lebih bersifat emosional. Ini membuatnya berbeda dari manajemen, yang bersifat lebih rasional, dari otak ke otak, dan tergantung pada hirarki posisi.
"Apakah orang yang saya pimpin akan melakukan apapun yang diperlukan bagi Anda sepanjang berada dalam koridor hukum dan etika?"
Poin ini masih berhubungan dengan kesetiaan. Dedikasi akan ditunjukkan oleh para pengikut saat seorang pemimpin membutuhkan bantuan mereka. Dan pada saat yang sama, sebagai pemimpin , entrepreneur juga jangan sampai lupa bahwa dalam kedua belah pihak terdapat hubungan timbal balik yang sesungguhnya setara. Idealnya, pemimpin dan yang dipimpin saling melayani satu sama lain, demi mencapai tujuan bersama.
"Apakah orang yang Anda pimpin siap untuk bekerja keras melalui tantangan sehingga Anda tidak merasa kecewa oleh pencapaiannya?"
Seorang entrepreneur bisa dianggap seorang pemimpin saat ia berhasil membangkitkan kesadaran untuk mencetak prestasi setinggi-tingginya dalam diri setiap orang yang ia pimpin, bahkan di saat ia tidak terus menerus berada di kantor.(*AP)

Tidak ada komentar: