do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 05 Oktober 2013

Bagaimana Menghentikan Kebiasaan Multitasking Penghambat Produktivitas

Setiap orang saat ini mencoba untuk melakukan beberapa pekerjaan secara bersamaan tetapi dampaknya malah membuat mereka makin stres dan kurang produktif saat bekerja. Dan ini akan mempengaruhi tidak hanya orang yang bersangkutan tetapi juga orang-orang yang berhubungan dengannya dalam pekerjaan. Jika Anda terbiasa melakukan multitasking atau rekan kerja Anda menyukai multitasking hanya karena menurutnya lebih produktif, saatnya untuk menghentikan kebiasaan itu. Kita akan tersiksa saat harus menyaksikan orang yang kita ajak bicara tak henti-hentinya memandang jam di tangannya atau menjawab banyak panggilan telepon dan mengetik SMS saat kita membiacarakan hal penting. Jika seseorang yang Anda kenal mengalami ketidakmampuan untuk memfokuskan pikiran, Anda juga akan terpengaruh. Cobalah melakukan 3 langkah berikut agar apa yang Anda dapat menyingkirkan kebiasaan multitasking dengan segera seperti dirangkum dari Multitaskings Real Victims:
  • Panggil ia saat di tengah pekerjaan: Tak semua orang memiliki kesadaran diri yang baik. Saat Anda memanggil nama rekan Anda, besar kemungkinan perhatiannya akan terarah kembali pada apa yang ia hadapi sekarang, bukan di layar ponsel atau kejadian lain di luar ruangan. Buat ia menyadari bahwa ia tengah melakukan multitasking yang menganggu orang lain di sekitarnya.
  • Sisihkan waktu untuk bertemu: Lontarkan usul untuk menjadwal kembali waktu saat rekan Anda dapat berfokus kembali sepenuhnya pada apa yang dibicarakan dengannya. Cobalah untuk menjadwal ulang pertemuan di awal hari kerja yang masih tenang sebelum email harian mulai masuk dan mengganggu.
  • Putuskan koneksi secara fisik: Maksudnya adalah Anda harus mendapatkan perhatiannya secara utuh dengan berpindah ke ruangan lain yang terpisah. Kemudian serahkan padanya apakah ia akan kembali menemui Anda atau tidak setelah selesai dengan pekerjaannya, misalnya menerima panggilan telepon atau membalas pesan pendek. (Daniel Gulati/ *Akhlis)

Tidak ada komentar: