Bagi
sebagian besar orang, persaingan memang sering dipandang sebagai hal
yang tidak terlalu menyenangkan, bahkan menjadi momok. Namun, bagi
entrepreneur sejati, persaingan bukanlah hantu menakutkan yang
membayang-bayangi setiap langkahnya. Persaingan bisnis justru dapat
digunakan sebagai faktor pendorong kemajuan bisnis.
Bagi
Anda yang masih ragu untuk menjadikan persaingan sebagai bagian dari
dinamika bisnis yang tak terpisahkan, maka Anda harus membaca 3 alasan
pentingnya bersahabat dengan kompetisi berikut ini.
Kompetisi menekan harga dan menjaga mutu
Hukum
ekonomi akan bekerja dengan baik di sebuah pasar yang suasana
kompetisinya sehat dan bergairah. Dengan terciptanya kondisi yang
kondusif, setiap perusahaan yang ada dalam pasar tersebut akan mencoba
untuk menarik para konsumen dengan melakukan berbagai macam cara seperti
memperbaiki kualitas produk/ jasa yang ditawarkan, menjaga harga agar
tetap stabil, serta mengembangkan produk/ jasa baru yang lebih
mengakomodasi kebutuhan para konsumen.
Peraturan
yang ditetapkan pemerintah (yang terlalu mengikat mekanisme pasar) atau
hal lainnya yang menyurutkan semangat entrepreneur untuk terjun ke
dalam pasar hanya akan membuat pasar menjadi kurang kompetitif. Bila
persaingan menurun baik secara kualitas maupun kuantitas, dapat
dipastikan bahwa harga akan membubung dan cenderung lebih tidak
terkendali, kualitasnya menurun, dan hanya akan muncul produk/ jasa
dalam jumlah yang lebih sedikit.
Monopoli,
yang merupakan kutub berlawanan dari persaingan yang sehat, akan
membuat sebuah pasar menjadi kurang menarik untuk dimasuki karena
penyedia/ pemasok tidak akan mendapatkan imbalan apapun jika mereka
dapat menurunkan harga atau meningkatkan kualitas untuk menarik lebih
banyak konsumen. Dan konsumen juga dalam posisi yang sulit karena tidak
mempunyai pilihan lain.
Kompetisi mendorong kreativitas
Setiap
entrepreneur mencoba untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan tetap
menekan harga agar relatif lebih rendah dari para pesaingnya. Di samping
itu, mereka juga harus tetap menjaga efisiensi saat bersaing.
Seperti
yang kita ketahui, mekanisme pasar biasanya diawali dengan kemunculan
sebuah bisnis yang melayani konsumen dalam lingkup pasar tertentu.
Bisnis yang pertama kali muncul dan sukses dapat meraup banyak untung
kemudian persaingan dimulai saat bisnis lain masuk dan membidik pasar
dan konsumen yang sama. Persaingan ini menggiring pelaku bisnis untuk
selalu berubah sehingga mereka bisa bertahan dan mendapat tempat di
tengah pasar.
Kompetisi menambah dinamika pasar
Berkat
persaingan, entrepreneurship selalu menjadi sebuah topik yang tak akan
menjadi menjemukan untuk didiskusikan dan dipraktikkan. Pasar niscaya
selalu mengalami perubahan. Persaingan selalu ada di mana-mana.
Alih-alih menakutkan bagi kita, elemen risiko dan ketidakpastian dalam
entrepreneurship merupakan daya tarik yang membuat entrepreneurship
mengasyikkan dari masa ke masa.
Secara
sederhana, entrepreneurship bisa diartikan sebagai sebuah proses
penemuan yang terus menerus. Setiap kali kita membuat sebuah pilihan
bisnis, kita akan mendapatkan tanggapan dengan cepat dari konsumen.
Konsekuensi logisnya ada dua: permintaan terhadap produk/ jasa kita naik
atau turun. Bila permintaan turun, pasar seolah memberikan isyarat
bahwa kita harus mulai memikirkan sebuah produk atau jasa yang berbeda.
Bila permintaan naik, harga akan mulai menurun.
Tidak
perlu takut untuk mengalami kegagalan atau kerugian. Itu merupakan
mekanisme alami yang dilakukan pasar untuk memberitahu Anda agar teus
memperbaiki diri atau berpindah ke usaha di bidang yang baru. (*Akhlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar