Dalam era teknologi saat ini, siapa pun bisa dengan mudah mengalami
banjir informasi. Fenomena ini sangat mudah ditemui karena arus
informasi yang sangat deras dan tak terbendung.
Entrepreneur juga
tidak luput dari banjir informasi ini. Volume data yang dapat kita
akses seakan-akan tak henti-hentinya mengalir tiap detiknya, dalam
kuantitas yang tak terduga sebelumnya. Ini menciptakan sebuah jurang
pemisah antara data dan makna. Jurang tersebut membuat entrepreneur
merasa kewalahan untuk dapat membuat keputusan secara efisien dan tepat.
Manusia, tak terkecuali entrepreneur, membutuhkan waktu untuk berpikir
dan berkontemplasi.
Pada sisi lain, beberapa orang terlalu
berfokus pada kontemplasi sehingga malah tidak sempat membuat tindakan.
Berbuat tanpa berpikir dan berpikir tanpa berbuat merupakan dua hal yang
menjadi jebakan mematikan bagi sebuah bisnis baru. Tantangannya ialah
untuk menemukan titik keseimbangan yang sempurna dan membuat pemikiran
reflektif dan mendalam.
Dalam bukunya Consider, Daniel Patrick
Forrester mengemukakan mengenai sejumlah entrepreneur kelas dunia yang
meluangkan sedikit waktu mereka untuk berpikir dengan tenang. Mereka
tinggalkan kantor dan pekerjaan untuk kemudian menikmati ketenangan
dalam sebuah pondok di tengah hutan. Sementara yang lain cukup
meluangkan waktu untuk merenung di pagi hari yang tenang untuk berpikir
sendirian tanpa gangguan, meskipun mereka memiliki segudang aktivitas
padat.
Lalu apakah masalah dan pertanyaan yang menjadi bahan
renungan entrepreneur-entrepreneur hebat ini? Inilah rangkuman dari
pengamatan Forrester:
* Kendali yang kita berikanSementara
banyak dari kita yang tidak bisa menghentikan aliran data dan mencegah
pembuatan konten yang memenuhi sekitar kita, kita dapat mengendalikan
bagaimana kita menyusun momen yang membangkitkan dan tanggapan kita.
Sebagai pemimpin, kendali yang diberikan dalam pemecahan masalah
memberikan panduan umum bagi semua komponen sebuah perusahaan.
* Tingkat perhatian yang diberikanKini
kita bekerja dalam keadaan memberikan sebagian perhatian secara terus
menerus pada semua masalah di hadapan kita. Sementara tidak semua hal
patut untuk dipikirkan secara mendalam, ternyata masalah yang kurang
patut mendapat pemikiran mendalam juga diberikan perhatian layaknya hal
yang pantas mendapat perhatian lebih.
* Jenis komunikasi yang digunakanJika
email atau pesan pendek ialah cara Anda semula berinteraksi, Anda telah
menyatakan bagaimana kedudukan komunikasi dalam perusahaan Anda. Saat
teknologi memungkinkan kita untuk berkomunikasi lebih cepat dan praktis,
ada kalanya makna dan empati dari interaksi tatap muka menjadi hilang
dan menurun maknanya.
* Nilai dari dialog pendek yang terputusDalam
banyak cara, pemecahan masalah telah menyusut menjadi serangkaian
dialog yang terjadi di sepanjang transmisi digital dengan interaksi
tatap muka yang kadang kala terjadi.
* Waktu yang terisi penuh dengan pikiranDengan
banyaknya waktu yang terisi oleh penggunaan teknologi sekarang ini,
seolah waktu menjadi prioritas terakhir. Alih-alih mengadakan pertemuan
dengan orang lain, sediakan waktu untuk sebuah pertemuan dengan diri
kita sendiri.
* Bercermin sebelum mengirimkan pesanSaat
orang menuntut kesegeraan dari Anda, apakah Anda berpikir bagaimana
orang lain menangkap pesan tersebut sebelum Anda mengirimkan sebuah
pesan? Kadang kita perlu mengadakan perbaikan atau editing pada pesan
tersebut saat kita menyadari konsekuensinya. Apakah sebuah pesan
elektronik merupakan sebuah jawaban?
Waktu berpikir dan refleksi
tidak hanya bisa dilakukan saat kita sendirian. Usaha baru pasti akan
terlibat dalam wacana dan dialog melalui pertemuan-pertemuan. Anda perlu
memastikan wacana yang efektif dalam pertemuan dengan memastikan bahwa
tidak akan ada konsekuensi negatif untuk berbeda pendapat dan berdebat.
Jika tidak, pertemuan hanya akan terasa sebagai sebuah kegiatan yang
membuang-buang waktu saja.
Saat teknologi dan internet
memungkinkan kita untuk berbuat dan bereaksi dengan lebih cepat daripada
sebelumnya, Anda harus mempertimbangkan apa saja konsekuensinya secara
mendalam sebelum benar-benar merealisasikannya. Di samping memecahkan
masalah dengan cara yang benar, pastikan Anda memecahkan masalah yang
benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar