do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

Imbangkan Jumlah Pujian dan Kritikan Anda

Kinerja seseorang tidak mungkin bisa konsisten selamanya. Karena itulah, seorang pemilik bisnis perlu menyadari bahwa inkonsistensi itu bisa terjadi dalam dirinya sendiri dan pegawai-pegawainya. Bahkan sosok-sosok terkenal seperti atlet olimpiade, politisi, entrepreneur kawakan, dan sebagainya memiliki inkonsitensi performa ini dalam berbagai tingkatan. Ada yang begitu drastis, sedang hingga ringan. Konsistensi ini perlu dimaklumi karena manusiawi.

Namun demikian, menurut Linda Hill dan Kent Lineback, Anda perlu mengantisipasi inkonsistensi ini dengan tidak terlalu sering mengeluarkan kritikan. Pemilik bisnis yang memiliki ketrampilan pengelolaan SDM yang baik perlu menyadari bahaya yang muncul dari masalah-masalah sepele yang berakumulasi akibat dari kritikan yang diberikan saat memberikan pengarahan dan masukan bagi karyawan yang ia miliki.

Tentu kita semua memiliki apa yang disebut sebagai "peluang untuk memperbaiki keadaan". Namun, penelitian menunjukkan bahwa identifikasi dan pembangunan kekuatan dan kelebihan menghasilkan pencapaian yang lebih baik daripada hanya berfokus pada kesalahan-kesalahan yang Anda lihat pada pegawai atau pihak lain.

Karena itu, saat Anda harus mengevaluasi kinerja seorang karyawan dalam usaha baru Anda, ingatlah bahwa tujuan Anda ialah untuk menggenjot performa kerja mereka secara keseluruhan, bukan hanya berfokus pada kinerja selama 1 atau 2 hari.

Jangan menahan diri untuk memuji seorang karyawan hanya karena ia melakukan beberapa kesalahan.  Mengenali dan mengedepankan kelebihan mereka sama pentingnya  dengan menunjukkan sisi-sisi yang harus mereka perbaiki.

Kritik memang terlihat lebih berguna daripada pujian. Tetapi jangan berlebihan dalam menggunakan keduanya. Terlalu banyak mengkritik akan melelahkan Anda dan orang yang dikritik. Sementara, terlalu banyak memuji akan memanjakan yang dipuji dan membuatnya lengah terhadap tantangan lain yang muncul.(*Akhlis)

Tidak ada komentar: