do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

Inilah Enam Kelemahan Investasi Properti

Saat ini banyak terdapat instrumen investasi baik dalam bentuk surat berharga atau emas. Namun, investasi properti masih menjadi favorit.
Properti mempunyai keunggulan karena harganya tidak fluktuatif dan dapat memberikan 'double income,' yaitu selain kenaikan harga juga dapat memberikan penghasilan lain, seperti disewakan. Namun, investasi properti juga memiliki beberapa kelemahan yakni:
Membutuhkan dana besar
Setidak-tidaknya kalau mau menyiapkan untuk down payment kita juga membutuhkan dana puluhan, bahkan ratusan juta.
Kurang likuid
Memang, membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa menjualnya.
Bukan investasi jangka pendek
Dengan adanya pajak pembelian ataupun penjualan serta biaya transaksi lainnya, seperti agen properti, notaris, atau balik nama sertifikat, maka memerlukan waktu cukup panjang untuk bisa mendapatkan keuntungan melebihi biaya-biaya tersebut.
Tidak bisa dijual sebagian
Berbeda dengan surat berharga yang bisa kita jual sesuai kebutuhan dana kita, properti harus dijual secara keseluruhan.
Proses penjualan yang relatif rumit
Menjual properti juga tidak semudah menjual surat berharga, karena perlu ada proses pembuatan akta jual beli serta kelengkapan berkas tanah atau rumah.
Ada biaya pemeliharaan
Biaya-biaya itu seperti keamanan, listrik, air, telepon, kebersihan, PBB tahunan, penjaga. (as)

Tidak ada komentar: