do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 05 Oktober 2013

Kiat Rebut Hati Mitra Bisnis Pertama bagi Entrepreneur Pemula

Pengalaman adalah sesuatu yang masih langka dalam diri para entrepreneur pemula. Mereka harus menghadapi beban mental dan psikologis saat harus berhadapan dengan pihak mitra bisnis pertama. Tak jarang rasa cemas dan takut akan risiko menghadang karena ketidakpastian muncul. Entrepreneur belum tahu benar bagaimana karakter dan temperamen mitra bisnisnya dan jika membuat kesalahan, bisa jadi berujung pada putusnya hubungan bisnis yang pada gilirannya akan membuat bisnis lebih susah berkembang. Entrepreneur harus memiliki strategi khusus dalam menjinakkan mitra bisnis baru.
Berikut adalah sejumlah poin yang perlu Anda perhatikan jika ingin merebut hati mitra bisnis pertama Anda sehingga hubungan bisnis yang terjalin akan lebih langgeng dan menguntungkan kedua pihak.
Hal pertama ialah komunikasi awal yang hangat, santai dan tidak tergesa-gesa. Yang dimaksud tergesa-gesa di sini ialah bahwa Anda sebagai entrepreneur tidak perlu membicarakan semua urusan bisnis sepanjang waktu saat bertemu pertama kali dengan mitra bisnis. Mulailah percakapan dengannya mengenai sejumlah isu penting secara garis besar saja. Anda tidak perlu membahas hingga detil sehingga bisa membuatnya kewalahan atau lelah. Dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya, setelah Anda berdua makin akrab dan memahami karakter masing-masing, barulah Anda dapat membuka diskusi yang lebih rinci mengenai bisnis yang dijalin.
Hal kedua yang perlu diperhatikan ialah gaya mitra bisnis. Amatilah bagaimana gayanya berkomunikasi. Apakah ia lebih memilih bercakap-cakap panjang atau cukup singkat saja? Apakah ia menyukai diberikan banyak pilihan atau lebih suka diberikan satu yang terbaik? Apakah ia lebih memilih mencermati data bisnis dalam bentuk soft copy atau hard copy? Gunakan indikator-indikator ini untuk menyesuaikan cara Anda menampilkan diri dan berkomunikasi dengannya.
Hal berikutnya yang tak kalah penting ialah kejujuran dan keterbukaan dalam menjalin hubungan bisnis. Layaknya hubungan pribadi, hubungan bisnis juga memerlukan kejujuran dan transparansi. Jika Anda bersikap jujur dan terbuka, mitra bisnis akan makin mempercayai Anda. Sampaikan keberatan jika memang ada secara terbuka, berikan alasan yang dapat diterima olehnya. Jangan mengada-ada atau mengarang alasan karena saat ia mengetahui yang sebenarnya kepercayaannya terhadap Anda akan runtuh. Temukan cara untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapinya jika diperlukan. (*Akhlis)

Tidak ada komentar: