Pengalaman
adalah sesuatu yang masih langka dalam diri para entrepreneur pemula.
Mereka harus menghadapi beban mental dan psikologis saat harus
berhadapan dengan pihak mitra bisnis pertama.
Tak jarang rasa cemas dan takut akan risiko menghadang karena
ketidakpastian muncul. Entrepreneur belum tahu benar bagaimana karakter
dan temperamen mitra bisnisnya dan jika membuat kesalahan, bisa jadi
berujung pada putusnya hubungan bisnis yang pada gilirannya akan membuat
bisnis lebih susah berkembang. Entrepreneur harus memiliki strategi khusus dalam menjinakkan mitra bisnis baru.
Berikut
adalah sejumlah poin yang perlu Anda perhatikan jika ingin merebut hati
mitra bisnis pertama Anda sehingga hubungan bisnis yang terjalin akan
lebih langgeng dan menguntungkan kedua pihak.
Hal
pertama ialah komunikasi awal yang hangat, santai dan tidak
tergesa-gesa. Yang dimaksud tergesa-gesa di sini ialah bahwa Anda
sebagai entrepreneur tidak perlu membicarakan semua urusan bisnis
sepanjang waktu saat bertemu pertama kali dengan mitra bisnis. Mulailah
percakapan dengannya mengenai sejumlah isu penting secara garis besar
saja. Anda tidak perlu membahas hingga detil sehingga bisa membuatnya
kewalahan atau lelah. Dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya, setelah
Anda berdua makin akrab dan memahami karakter masing-masing, barulah
Anda dapat membuka diskusi yang lebih rinci mengenai bisnis yang
dijalin.
Hal kedua yang perlu
diperhatikan ialah gaya mitra bisnis. Amatilah bagaimana gayanya
berkomunikasi. Apakah ia lebih memilih bercakap-cakap panjang atau cukup
singkat saja? Apakah ia menyukai diberikan banyak pilihan atau lebih
suka diberikan satu yang terbaik? Apakah ia lebih memilih mencermati
data bisnis dalam bentuk soft copy atau hard copy? Gunakan indikator-indikator ini untuk menyesuaikan cara Anda menampilkan diri dan berkomunikasi dengannya.
Hal berikutnya yang tak kalah penting ialah kejujuran dan
keterbukaan dalam menjalin hubungan bisnis. Layaknya hubungan pribadi,
hubungan bisnis juga memerlukan kejujuran dan transparansi. Jika Anda
bersikap jujur dan terbuka, mitra bisnis akan makin mempercayai Anda.
Sampaikan keberatan jika memang ada secara terbuka, berikan alasan yang
dapat diterima olehnya. Jangan mengada-ada atau mengarang alasan karena
saat ia mengetahui yang sebenarnya kepercayaannya terhadap Anda akan
runtuh. Temukan cara untuk memberikan solusi terhadap masalah yang
dihadapinya jika diperlukan. (*Akhlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar