do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

Pemimpin, Terjunlah ke Lapangan!

Para pemimpin biasanya tidak tahu menahu tentang masalah-masalah yang terjadi di level bawah. Manajemen dengan berkeliling ialah cara yang amat efektif untuk memastikan bahwa Anda memahami perusahaan dari bawah hingga ke atas.
Gregg Steinhafel, pimpinan dan CEO perusahaan ritel AS Target Organization, menghabiskan banyak waktunya untuk berkeliling toko.
Saya pikir penting bagi seorang pemimpin untuk tidak terisolasi. Anda harus menuju sumbernya. Anda harus menghabiskan banyak waktu di toko Anda dan toko pesaing. Saya datang dan saya hendak melihat bagaimana rasanya berada dalam toko? Apakah toko saya bersih? Apakah standar mereknya sudah benar? Saya memeriksa jalur pengecekan dengan cepat, apakah ada orang yang menunggu di antrean? Dan saya berjalan menyusuri toko untuk melihat apakah ini sebuah lingkungan yang menarik pembeli? Apakah saya merasa gembira saat datang ke sini? Apakah ada hal menarik yang bisa ditemukan di ujung koridor? Apakah saya yakin bahwa ada nilai besar dan sebuah tim yang telah terlatih yang mendatangi serta menyapa saya kemudian berkata, 'Ada yang bisa saya bantu?' Kemudian saya mencari hal-hal yang saya pikir tamu kami inginkan di toko Target kami dan itulah bagaimana saya masuk ke sebuah toko.
John Kotter, penulis buku bisnis dan dosen di Harvard Business School, mengenang sebuah percakapan yang ia lakukan saat berkonsultasi untuk Dow Jones & Company, perusahaan informasi keuangan Amerika.
Seorang eksekutif dari Dow-Jones berkata, Kami tidak membiarkan struktur perusahaan mengekang kami. Kami selalu mengarah langsung pada individu yang memiliki informasi yang kami butuhkan. Hal ini membuat kami bisa tetap terhubung dengan pegawai yang lebih junior dan tingkat rendah dan memberikan perasaan pertama kali tentang siapa mereka dan hal apa yang bisa mereka lakukan dengan baik.
Tidak ada yang dapat menggantikan kegiatan mengunjungi garis depan, tempat di mana perusahaan menemui pelanggannya. Para pemimpin dapat dengan mudah terisolasi dari para kolega yang bekerja di garda depan. Para kolega ini mengetahui apa yang menjadi kendalanya, dan akan menunjukkan apakah hal yang pemimpin inginkan untuk diwujudkan sebenarnya sudah berhasil disampaikan atau tidak. Kualitas dalam penyampaian membutuhkan kecermatan tinggi di seluruh jajaran dalam perusahaan. Hirarki perusahaan menghalangi terjadinya komunikasi langsung: berbicara secara langsung pada orang yang paling mungkin mengerti permasalahan akan dapat membawa Anda mengenal lebih banyak orang berbakat dalam perusahaan. (*/Akhlis)

Tidak ada komentar: