do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 23 Oktober 2012

Faktor – faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional


Dalam menumbuhkan kecerdasan emosional ada beberapa hal yang
mempengaruhi diantaranya :
a. Faktor otak
Joseh LeDoux, seorang ahli saraf di Center For Neural Socience di
New York Univercity adalah orang pertama yang menemukan peran
kunci Amigdala dalam otak emosional. LeDoux adalah bagian dari
kelompok ilmuawan- ilmuawan saraf yang mau memanfaatkan metode
dan teknologi inovatif yang dapat memberi tingkat ketepatan yang
belum pernah dicapai sebelumnya unutk memetakan otak yang sedang 
bekerja, dan dengan demikian mampu mengungkapkan misteri – misteri
pikiran yang tak mampu ditembus oleh generasi – generasi ilmuawan
sebelumnya. Temuan – temuan tentang jaringan otak emosional
menumbangkan gagasan lam tentang sistem limbik, dengan
menempatkan amigdala pada pusat tindakan dan menempatkan strukturstruktur
limbik lainnya pada peran yang amat berbeda.
Amigdala berfungsi sebagai semacam gudang ingatan emosional,
dan dengan demikian makna emosional itu sendiri, hidup tanpa
amigdala merupakan kehidupan tanpa makna pribadi sama sekali.
b. Keluarga
Orang tua memegang peranan penting terhadap perkembangan
kecerdasan emosional anak, karena lingkungan keluarga merupakan
sekolah pertama bagi anak dalam mempelajari emosi, pengalaman masa
kanak – kanak dapat mempengaruhi perkembangan otak. Oleh karena
itu, jika anak – anak mendapatkan perhatian emosi yang tepat maka
kecerdasan emosionalnya akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Ada

beberapa prinsip dalam mendidik dan melatih emosi anak sebagai
peluang kedekatan dan mengajar, mendengarkan dengan penuh empati
dan meneguhkan empati anak, menentukan batas –batas emosi dan
membantu anak dalam masalah yang dihadapi anak. 
c. Lingkungan masyarakat dan dukungan sosial
Dalam mengembangkan kecerdasan emosi, dukungan sosial juga
berpengaruh yaitu dengan pelatihan, penghargaan, pujian, nasehat, yang
pada dasarnya memberi kekuatan psikologi pada seseorang sehingga
merasa dan membuatnya mampu menghadapi situasi yang sulit, dapat
juga berupa hubungan interpersonal yang didalamnya terdapat satu atau
lebih bantuan dalam bentuk fisik, informasi dan pujian.
d. Lingkungan sekolah
Sekolah memegang peran penting dalam pengembangan potensi
anak didik melalui tehnik gaya kepemimpinan dan metode mengajar
guru sehingga EQ dapat berkembang secara maksimal. Jadi sistem
pendidikan hendaknya tidak mengabaikan perkembangan emosi dan
konasi seseorang. Pemberdayaan pendidikan disekolah hendaknya
mampu memelihara keseimbangan antara perkembangan intelektual dan
psikologi anak segingga dapat berekspresi bebas tanpa perlu banyak
diatur dan diawasi secara ketat.



Tidak ada komentar: