do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Minggu, 21 Oktober 2012

sabar ketika lapang


Setiap kata yang terambil dari akar kata shodba'', dan ra'' maknanya berkisar dalam tiga hal. Yaitu "menahan", "ketinggian sesuatu" dan "sejenis batu". Kita coba ambil salah satunya, yaitu menahan. Maka orang sabar adalah orang yang paling bisa menahan. Termasuk menahan diri ketika dalam keadaan lapang. Sebab, "tidak jarang orang dalam kesempitan bisa bersikap sabar tetapi dalam kelapangan susah untuk sabar". Saudaraku, berhati-hatilah ketika kita dianugerahi kekayaan, jabatan, popularitas atau rupa yang tampan. Ujian kemudahan ini lebih kritis dibandingkan mereka yang diuji dengan kesulitan. Salah satu contoh ketidaksabaran kita adalah "cara kita dalam menilai orang lain". Misalnya kita ditakdirkan Allah memiliki anak yang baik semuanya, tiba-tiba kita merasa paling saleh sedunia. Padahal semua itu karunia Allah. Berhati-hati jangan sampai amal kita yang sedikit menjadi hangus karena kebusukan hati. Sudah amal kita sedikit lalu hati merendahkan dan menghina orang lain. Biasakanlah bersabar dengan berbaik sangka dalam menyikapi setiap kejadian. Kenaikan pangkat juga tidak identik dengan kesuksesan sejati. Mengapa? Sebab ujiannya akan bertambah; karir meningkat, uang makin banyak, makin dihormati jika tidak hati-hati itulah yang akan menjatuhkan. Yang dengki akan semakin banyak, peluang riya pun akan makin melimpah. Maka, jangan ukur kesuksesan dengan kesuksesan duniawi. "Jika naik pangkat makin mulia akhlak kita itulah karunia sebenarnya. Namun jika dengan naik pangkat justru makin ujub, takabur dan makin jauh dari Allah itu adalah fitnah atau cobaan." Apa sebenarnya tanda orang sukses? Orang sukses itu adalah ketika diberi sesuatu dan sesuatu itu menjadi makin dekat dengan Allah SWT. Apakah diijabahnya doa merupakan tanda kemuliaan? Belum tentu, kalau kita menjadi ujub karena cepat diijabahnya doa kita.
Siapa tahu ada orang yang belum diijabah doanya terus berjuang untuk dekat kepada Allah. Mari kita nikmati bersabar dalam kelapangan dan kemudahan. Berjuang terus agar tidak berkomentar buruk pada setiap kejadian yang kita jalani. Termasuk tidak menceritakan penderitaan kita kepada orang lain. Biasanya kita sangat senang ketika orang lain ikut menderita, apalagi sampai mendramatisasi. Jangan sampai ketika kita mendapat ujian kita tidak bersikap sabar. Malah sikap kita lebih buruk dibandingkan ujian yang kita alami. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS Asy Syams [91]: 9-10). Ujian kesabaran terberat adalah ketika kita mendapatkan pujian. Ingat! Setiap pujian yang tidak dikembalikan kepada Allah itulah yang disebut ujub. Etikanya, setiap kenikmatan yang kita dapatkan harus senantiasa dikembalikan kepada Allah, karena semuanya adalah pemberian dan milik Allah SWT. Minimal dengan selalu mengucapkan hamdalah dengan tulus. Mudah-mudahan kita semua digolongkan Allah menjadi orang yang senantiasa berjuang untuk menjaga hati ini untuk bersabar dalam kelapangan. Yauma la yanfau maa lun wala banuun illa man atallaahi biqalbin saliim. Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datng kepada Allah dengan hati yang selamat (QS Asy Syu'' ara [26]: 88-89).



Tidak ada komentar: