do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 23 Oktober 2012

Penyebab mundurnya pendidikan


Kurangnya daya inovasi 
Tidak sedikit para guru yang lebih senang melaksanakan tugassebagaimana yang biasa dilakukannya dari waktu ke waktu. Keadaansemacam ini menunjukkan kecenderungan tingkah laku guru yang lebihmengarah kepada mempertahankan cara yang biasa dilakukan dalammelaksanakan tugas, atau ingin mempertahankan cara lama (konservatif) mengingat cara yang dipandang baru pada umumnya menuntut berbagaiperubahan pola-pola kerja.Suatu perubahan dalam mempertahankan ide atau konsep tentangcara belajar anak didik aktif menuntut adanya perubahan dalam pola kerjapelaksanaan tugas pendidikan. Agar pola kerja itu sesuai dengan tuntunanCBSA, perlu pula dimiliki berbagai kemampuan yang ditunjang olehwawasan dan pengetahuan tentang hal itu. Guru-guru yang masihmemiliki sifat konservatif memandang bahwa tuntutan semacam itudengan kepentingan diri semata-mata, tanpa mempedulikan tuntutan yangsebenarnya dari hasil pelaksanaan tugas.Para guru sepatutnya menyadari bahwa menduduki jabatan sebagaiguru tidak semata-mata menuntut pelaksanaan tugas sebagaimana adanya,tetapi juga mempedulikan apa yang sebenarnya harus dicapai olehpelaksanaan tugasnya. Dengan adanya kepedulian terhadap apa yangseharusnya dicapai dalam pelaksanaan tugasnya, dapat diharapkan tumbuhsikap inovatif, yakni kecenderungan untuk berupaya agar selalumeningkat.Tumbuhnya sikap konservatif di kalangan guru diantaranyadisebabkan oleh pandangan yang dimiliki oleh guru yang bersangkutanbahwa belajar berarti menyampaikan bahan pelajaran. Mereka cenderungmempertahankan cara mengajar dengan sekedar menyampaikan bahan.Sebaiknya, guru yang berpandangan bahwa mengajar adalah upayamemberi kemudahan belajar, selalu mempertanyakan apakah tugas

mengajar yang dilaksanakan sudah berupaya memberi hasil belajar anakdidik dengan tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tugasnya. Gurudemikian biasanya selalu melihat hasil belajar anak didik sebagai tolakukur keberhasilan dirinya dalam mengajar Hasil belajar anak didikdijadikan balikan untuk menilai keberhasilan dirinya dalam mengajar.Berdasarkan balikan itu selalu berupaya untuk melakukan perbaikansehingga mutu keberhasilannya selalu meningkat.




Tidak ada komentar: