do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 09 Oktober 2012

Merangsang kecerdasan sejak usia dini


Apakah setiap anak cerdas? pertanyaan itu sering muncul dari benak setiap orang tua yang ingin anaknya mempunyai kecerdasan agar sukses dimasa depannya.  Mungkin betul bahwa tidak setiap anak itu cerdas, lalu bagaimana dengan anak yang tidak cerdas? apakah suram masa depannya? atau justru sebaliknya? Kecerdasan seorang anak sering diidentikkan dengan ciri-ciri: suka membaca, pintar disekolah, selalu ranking 1 dan ber IQ tinggi.  Padahal menurut Psikolog Anak Kak Seto , ukuran kecerdasan sebenarnya bukanlah seperti disebut diatas, bahwa ciri tersebut adalah salah satu ukuran kecerdasan betul.  Tapi bukanlah satu-satunya ukuran kecerdasan.

Kecerdasan seorang anak harusnya diukur dari seberapa optimal anak dapat mengembangkan kemampuan terbaiknya.  Ada anak-anak yang berbakat dibidang musik, kinestetik, visual-spasial,hubungan antar pribadi, dan kecerdasan emosional serta spiritual.  Dan semua itu dianggap sebuah kecerdasan pula.  Dalam sejarah, banyak orang-orang sukses justru muncul dari kalangan yang dianggap kurang cerdas, sebut misalnya Thomas Alva edison, Albert Einstein, Bill Gates sebagai contoh orang yang sukses dibidangnya, namun kalau dilihat dari latar belakangngnya justru berasal dari kalangan yang dianggap tidak cerdas dan cenderung suram masa depannya.  Tetapi karena kegigihan dalam menggeluti bidang yang diminati terbukti membawa kesuksesan dalam hidupnya.


Sesungguhnya keberhasilan anak dalam mengoptimalkan bakat dan minat yang digeluti akan membawa kesuksesan dimasa depannya.  Disinilah peran orang tua dan guru dilingkungan sekolah mempunyai peran penting.  Orang tua yang lebih banyak berinteraksi dengan anak harus segera menemukan atau memotret minat, kesenangan dan bakat seorang anak dalam bidang tertentu, selanjutnya hal ini segera dikomunikasikan dengan guru dilingkungan sekolah.  Sedangkan sekolah sebagai institusi formal, tempat dimana anak berlatih bersosialisasi, berinteraksi dan aktualisasi diri harus dapat mengetahui minat serta bakat anak yang berbeda-beda.  Pengetahuan ini penting bagi guru disekolah agar anak tidak mengalami tekanan-tekanan karena tidak mendapatkan penyaluran yang optimal dalam bidang yang diminati. 
Pada intinya, merangsang kecerdasan sejak usia dini sangat penting sebagai titik tolak pendidikan agar sukses dimasa depannya.





Tidak ada komentar: