do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 05 Oktober 2013

Jadikan Pasangan Hidup Sebagai Partner Usaha

Bisnis rumahan dimana pasangan suami istri menjadi pelakonnya memiliki suatu tantangan tersendiri. Diperlukan banyak kesabaran, pengertian dan kerjasama yang baik dari kedua belah pihak, karena hal ini tidak hanya mempengaruhi kondisi bisnis, tapi juga mempengaruhi psikologi anggota rumah itu sendiri. Berikut adalah beberapa tips kerjasama untuk pasangan suami istri yang sedang mengembangkan bisnis rumahan:
1. Perlakukan segala gangguan secara sama
Jika pasangan anda ingin pergi berlibur di saat-saat sibuk, maka cobalah untuk berpikir lagi. Bisnis rumahan juga memerlukan keseriusan yang sungguh-sungguh jika ingin sukses. Tapi anda tidak boleh longgar terhadap peraturan ini, jika ini keinginan anda. Jika anda menolak ajakan liburan oleh anak anda, maka anda pun harus menerapkan peraturan ini kepada diri anda. Jangan sampai salah satu belah pihak merasa tercurangi karena peraturan yang tidak ditetapkan secara konsisten.
2. Hilangkan ego anda
Untuk pekerjaan apapun, anda perlu sedikit mengurangi rasa egois anda. Jika anda ingin sukses, maka anda harus berani menerima kritik dan saran dari pasangan anda. Sama seperti jika anda mendapatkan penilaian dari rekan kerja dan bos anda di kantor. Jika anda merasa gengsi menerima nasehat dari istri atau suami anda, maka sama saja anda memberikan hambatan kepada kesuksesan anda sendiri. Karena salah satu kunci kesuksesan adalah ma uterus memperbaiki diri. Terimalah kenyataan jika pasangan anda lebih memiliki talenta dari pada anda. Berikanlah pujian dan motivasi kepada masing-masing pasangan anda.
3. Definisikan tugas masing-masing
Pembagian tugas yang baik antara pasangan bisa meningkatkan efisiensi dan produktifitas bisnis anda. Sebagai contoh, bagilah tugas siapa yang memegang bagian keuangan, siapa yang memantau produksi atau siapa yang berhadapan dengan pelanggan. Dengan deskripsi kerja yang jelas konflikpun bisa dikurangi.
4. Bagi dan ciptakan solusi dalam masalah
Jika terdapat masalah, maka pecahlah masalah ini menjadi bagian-bagian kecil, kemudian bagilah tugas siapa yang akan memecahkan masalah tersebut sesuai dengan keahlian masing-masing. Tapi perlu di tekankan bahwa anda harus mempercai pasangan anda dalam memecahkan masalah ini. Karena kurangnya rasa kepercayaan akan menimbulkan konflik internal yang akan mempengaruhi ketenangan keluarga.
5. Pisahkan meja kerja
Karena masing-masing memiliki tugas yang berbeda, maka meja kerja pun sebisa mungkin dipisah, sehingga pekerjaan yang satu tidak bercampur dengan yang lain. Pengorganisasian data dan dokumen yang tidak rapi baik di rumah maupun dikantor akan menyebabkan kekacauan.
6. Disiplin
Walaupun anda bekerja di rumah, anda harus tetap disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas anda seperti layaknya di kantor. Bukan berarti karena anda dirumah, maka anda bisa seenaknya bersantai. Anda bisa berbisnis tapi bersantai, tapi apakah hasilnya akan maksimal? Anda sendiri yang bisa menjawab.
7. Saling menghargai
Jika pasangan anda mencapai suatu prestasi yang bagus, jangan segan untuk memberikan pujian. Pujian sangat penting untuk meningkatkan semangat kerja baik terhadap karyawan maupun dalam hubungan keluarga. Skali-skali berikanlah hadiah kepada pasangan anda, atas berhasilnya suatu pekerjaan yang ia lakukan.
8. Membagi tugas rumahan
Jika pasangan anda memiliki tugas rumahan seperti menjaga anak dan membersihkan rumah, maka berusahalah untuk mengurangi beban kerja bisnis pasangan anda. Intinya adalah adanya pengertian untuk saling membantu satu sama lain. Jangan sampai pasangan merasa diperbudak dengan pekerjaan bisnis dan pekerjaan rumah yang saling memanggil.
Membuat bisnis rumahan dengan pasangan memang sangatlah tidak mudah. Beberapa pengusaha yang sukses pun ada yang berpendapat bahwa jika ingin sukses maka jangan jadikan keluarga sebagai rekan bisnis, karena jika bisnis tersebut gagal, maka akan mempengaruhi hubungan keluarga. Tapi disisi lain, banyak juga para pembisnis besar yang bahan bakar terbesarnya adalah dukungan keluarga. Hal ini menunjukkan tidak ada salahnya menjadikan pasangan sebagai rekan kerja dalam usaha anda. (bn/dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: