Jika Anda cermati, ada 2 kelompok besar
di dunia ini, yaitu entrepreneur dan karyawan. Kini kita mengerti bahwa
keduanya adalah dua elemen yang saling melengkapi untuk menguatkan
perekonomian. Namun, berikut adalah beberapa perbedaan karakteristik
yang fundamental yang memisahkan keduanya.Mari kita lihat
perbedaan-perbedaan tersebut.
#1
Entrepreneurakan
mengejar gairah dan tujuan mereka! Mereka tahu dengan persis apa yang
mereka ingin lakukan dalam kehidupan. Karyawan hanya memiliki sedikit
gairah dan dorongan untuk mencapai tujuan. Mungkin mereka punya mimpi
tapi sering mereka patah arang saat berhadapan dengan orang-orang
pesimis karena dianggap gila mau menukarkan kemapanan dan kenyamanan
hanya untuk stres menjalani gaya hidup entrepreneur yang tidak pasti.
#2
Entrepreneur
suka mengendalikan keadaan keuangan mereka dengan ketat. Mereka bekerja
dengan perintah sendiri dan menentukan sendiri berapa banyak yang harus
mereka dapatkan atas hasil jerih payah mereka. Mereka dengan leluasa
akan bisa menentukan bayaran mereka sendiri. Sementara karyawan tidak
bisa secara mandiri menentukan nilai kerja keras mereka. Hal itu sedikit
banyak tergantung pada atasan mereka.
#3
Entrepreneur
selalu berkata "harus jadi nomor satu"! Tidak ada yang seantusias itu
dalam mengucapkan tujuan mereka menjadi nomor satu. Para pegawai
menghabiskan waktu untuk meniti karir dan bekerja keras untuk mendaki
jenjang karir yang sudah pasti.
#4
Entrepreneur
melakukan sesuatu yang bermanfaat! Tak hanya bagi keluarga,
entrepreneur juga biasanya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat
umum di sekitarnya. Mereka suka memberikan pengaruh positif pada orang
lain. Karyawan biasanya mengambil apa yang telah tersedia meskipun itu
bukan yang mereka inginkan.
#5
Entrepreneur
bisa menghabiskan waktu mereka dengan keluarga dan orang-orang terkasih
lebih banyak! Karena mereka memimpin, mereka bisa menentukan waktu
untuk keluarga dengan leluasa. Karyawan harus terikat dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan atasannya agar bisa meluangkan waktu dengan
keluarganya. Kini banyak pekerja menghabiskan waktu lebih banyak dengan
para teman kerja dibandingkan keluarganya.
#6
Entrepreneur
tak segan ambil risiko! Ini penting karena tanpa keberanian ambil
risiko, tidak ada dinamika dalam bisnis dan kehidupan. Risiko memang
punya dua mata pisau, yang bisa melukai lawan dan kita sendiri.
Entrepreneur tahu bahwa risiko ialah sebauh keharusan untuk mencapai
sukses. Pegawai berpikir risiko hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan
dalam kehidupan. Mereka lebih suka bermain aman dan bermental takut
untuk kehilangan apa yang sudah mereka kumpulkan.
#7
Entrepreneur
menentukan aturan main! Merekalah orang-orang yang bertanggung jawab
atas usaha mereka. Mereka menentukan aturan, jam, dan jadwal mereka
sendiri. Sementara karyawan mengikuti aturan yang entrepreneur buat.
Karyawan melakukan apa yang disuruh, kapan harus dilaksanakan, dan
bagaimana seharusnya pekerjaan dilakukan.
#8
Entrepreneur
terus perbaiki diri! Mereka membantu orang mengubah dunia. Mereka
menemukan hal-hal baru tentang diri mereka dalam setipa langkah bisnis
mereka. Tiap entrepreneur memiliki sesuatu untuk diberikan pada
masyarakat dan perekonomian agar menjadi lebih baik. Karyawan cenderung
terfokus pada diri mereka sendiri dan tidak belajar atau menemukan hal
baru tentang diri mereka.
#9
Entrepreneur
menantang status quo! Mereka tahu untuk bisa menjadi lebih baik dan
makmur dari sekarang mereka harus melakukan sesuatu yang tidak mau
dilakukan oleh orang lain. Inilah mengapa banyak orang berpikir orang
yang mendirikan usaha sendiri adalah orang gila. Karyawan lebih suka
mengikuti orang lain. Mereka suka mengikuti arus/ tren, bahkan jika arus
itu menggiring mereka ke sebuah jurang penuh karang!
#10
Entrepreneur
SELALU memiliki alasan mengapa mereka melakukan apa yang mereka
lakukan. Tanyakan itu pada setiap orang yang memiliki usaha. Mereka tahu
alasannya. Alasan itu biasanya dibangun atas dasar emosi dan gairah.
Alasan itu bisa berupa inspirasi dari seseorang. Karyawan, sebaliknya,
hanya tahun apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya,
tanpa tahu untuk apa mereka melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar